#TSAPekanbaru #BinaSDCerdas #MenjadiTELADAN #TanotoScholar,

blog

Jumat, 8 Maret 2019

Bina SD Cerdas: Lomba Karya Literasi Antar Kelas di SD Cerdas

Saat ini, minat baca masyarakat di Indonesia tergolong sangat rendah. Menurut data UNESCO pada tahun 2011, indeks tingkat membaca masyarakat Indonesia hanya 0,001 %. Artinya, dari 1000 orang Indonesia hanya 1 satu yang memiliki passion dalam membaca. Penelitian terbaru dilakukan oleh Perpustakaan Nasional pada tahun 2017, menunjukkan bahwa orang Indonesia hanya membaca buku rata-rata 3-4 kali per minggu, membaca buku per hari rata-rata 30-59 menit dan jumlah buku yang ditamatkan per tahun rata-rata hanya 5-9 buku. Hal ini sangatlah memprihatinkan. Padahal slogan “buku adalah jendela dunia” sudah begitu sering ditanamkan kepada kita sejak kecil. Begitu besar manfaat yang kita dapatkan dengan membaca, selain pengetahuan kita akan menjadi luas, kita juga dapat mengembangkan dan meningkatkan kapasitas diri.

Banyak faktor yang membuat masyarakat tidak membaca buku, beberapa diantaranya adalah harga buku yang mahal, konten buku-buku di Indonesia tidak menarik, dan akses terhadap buku yang sangat sulit, terutama bagi anak-anak yang memilki keterbatasan secara finansial. Selain pemerintah, perlu adanya gerakan dari organisasi setempat untuk membantu meningkatkan minat baca di tengah rendahnya literasi masyarakat Indonesia, salah satunya adalah Tanoto Scholar Association (TSA) Pekanbaru.

Fokus utama dari TSA Pekanbaru adalah meningkatkan kemampuan literasi dengan penanaman kebiasaan membaca sejak dini terutama di SD Cerdas, salah satu sekolah marginal yang ada di Pekanbaru. Untuk mewujudkan hal ini, TSA Pekanbaru mengadakan program bertajuk “Lomba Karya Literasi Antar Kelas di SD Cerdas” pada tanggal 23 Februari 2019 lalu. Teknis pelaksanaannya sangatlah sederhana, salah satu cara edukatif yang dilakukan yakni melalui pendekatan kepada setiap murid SD Cerdas dengan mengajak mereka untuk membaca lalu menceritakan kembali isi buku dengan gayanya sendiri. Setiap murid tidak hanya membaca, tetapi juga belajar mengerti substansi dari cerita tersebut. Buku yang di gunakan adalah buku-buku cerita rakyat, karena bahasanya yang mudah dpahami dan para murid juga mudah untuk mengetahui nilai-nilai yang disampaikan dari masing-masing cerita.

Kegiatan pembuatan pohon literasi di SD Cerdas Pekanbaru.

Perlombaan dilakukan dengan mengirimkan perwakilan tiap kelas. Masing-masing kelas dapat mengirimkan satu atau lebih murid untuk tampil menceritakan kembali isi dari buku yang telah dibaca. Para peserta lomba pun tampil membawakan cerita dengan ekspresif dan kreatif dengan bantuan kakak-kakak dari TSA Pekanbaru. Suasana lomba berjalan lancar ditambah dengan antusiasme dari para murid dalam program ini.  Pada akhir acara, dilakukan pembagian hadiah bagi peserta peserta terbaik. Diharapkan dengan adanaya acara ini dapat membangun minat baca anak-anak kedepannya.

View this post on Instagram

[BINA SD CERDAS] . Hallo sobat TSA Pekanbaru!! . Pada hari Sabtu 23 Februari 2019 TSA Pekanbaru mengadakan kegiatan literasi di SD Cerdas Pekanbaru. Nah, pada kegiatan ini siswa/i kelas 1-3 SD diajarkan membaca dan bercerita secara berkelompok. Selain itu, Tanoto Scholars juga melakukan bedah perpustakaan dan gotong royong membersihkan halaman sekitar SD Cerdas guna menciptakan suasana nyaman kepada siswa/i pada saat belajar. . . By : InfoKom Crew Salam TSA Pekanbaru Get and Action! . Jangan lupa ikutin kita ya di : ?Facebook : Tanoto Scholars Asociation Pekanbaru ?Twitter : @tsapekanbaru ?Instagram: tsapekanbaru ?You Tube: TSA Pekanbaru ?blog: http://TSA Pekanbaru.blogspot.com . #tanotoscholars #menjaditeladan #tanotofoundation #tsapekanbaru #binasdcerdas #getandaction

A post shared by TSA Pekanbaru (@tsapekanbaru) on

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

AUTHOR

Digital Team