Pentingnya Mengembangkan Generasi Muda Peneliti Untuk Pembangunan Masa Depan

Podcast “Unlocking Potential” kembali hadir dengan diskusi inspiratif mengenai peran peneliti muda dalam menggali potensi generasi masa depan. Kali ini dengan Live on Stage, direkam langsung dari acara Youth as Researchers – Tanoto Scholars Research Awards (YAR-TSRA) Knowledge Summit 2024, podcast yang dipandu oleh Country Head Tanoto Foundation Indonesia, Inge Kusuma ini dihadiri oleh Director and Representative UNESCO Office Jakarta, Maki Katsuno-Hayashikawa sebagai bintang tamu.
Dalam episode yang dihadiri lebih dari 200 peneliti muda ini, dibahas bagaimana UNESCO selalu mendukung generasi muda yang merupakan pemimpin masa depan, dalam mengembangkan dan meningkatkan kreativitas, inovasi dan kapasitas mereka sehingga mereka menjadi agen perubahan di dunia.
Salah satunya melalui YAR-TSRA, yang diprakarsai oleh UNESCO dan Tanoto Foundation, sebuah program inovatif dengan misi untuk mengangkat suara pemuda melalui penelitian sosial yang dapat berkontribusi dalam pembuatan kebijakan publik. Program ini bukan hanya sekadar inisiatif penelitian, melainkan juga sebuah platform transformatif yang membekali pemuda Indonesia dengan keterampilan penting untuk menghadapi tantangan dunia nyata.
Dalam diskusi ini, Maki Katsuno-Hayashikawa menyoroti bagaimana pemangku kepentingan cenderung mengabaikan peran perguruan tinggi, dalam mempengaruhi pengambilan kebijakan dan mengubah arah pemerintahan atau publik. Perguruan memiliki mahasiswa yang merupakan aset terbesar mereka, yang juga adalah aset, masukan untuk penelitian dan pengajaran di lembaga perguruan tinggi.
Namun kadang, lembaga pendidikan tinggi seperti hidup di Menara Gading, dan cenderung hanya melihat mahasiswa sebagai seseorang yang datang untuk belajar. Ditambah tidak semua perguruan tinggi memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk mahasiswanya melakukan penelitian. Di sinilah kemitraan UNESCO dengan Tanoto Foundation melalui YAR-TSRA memberikan nilai tambah.
YAR-TSRA, memberikan wadah dan kesempatan bagi para peneliti muda untuk mempresentasikan hasil riset mereka kepada pembuat kebijakan, akademisi, dan pemimpin sektor swasta, menampilkan pendekatan inovatif untuk menangani isu-isu sosial di Indonesia dengan tema-tema seperti kesehatan mental, aksi iklim, teknologi digital, dan pendidikan inklusif.
Maki Katsuno-Hayashikawa juga menekankan tiga point penting dalam diskusi ini:
1. Pentingnya kekuatan mentorship, baik di antara rekan sejawat maupun lintas generasi dalam mendukung perkembangan peneliti muda.
2. Kolaborasi erat antara akademisi, pemerintah, sektor swasta, dan organisasi internasional sangat diperlukan untuk menghasilkan riset yang benar-benar berdampak.
3. Ketersediaan sumber daya yang dapat diakses, termasuk pendanaan, fasilitas penelitian berkualitas, dan mentorship, sangat penting untuk mendukung keberhasilan generasi muda, terutama di daerah-daerah yang kurang terlayani.
Jangan lewatkan kesempatan untuk mendengarkan percakapan penuh inspirasi berikut di sini:
Tinggalkan Balasan