Senin, 7 November 2016

Tanoto Foundation Mendukung Riset Pengembangan Perumahan Perkotaan di Indonesia

Jakarta, 7 November 2016 – Dalam sebuah laporan berjudul East Asia’s Changing Urban Landscape: Measuring a Decade of a Spatial Growth, Bank Dunia menyebut bahwa tingkat urbanisasi di Indonesia termasuk yang tertinggi di Asia, yaitu rata-rata 4,4 persen per tahun sejak 1960 hingga 2013. Dengan kondisi ini, pada 2025 diprediksi 68 persen populasi Indonesia akan memadati wilayah perkotaan.

Dengan semakin padatnya wilayah perkotaan, permukiman menjadi isu mendesak yang perlu segera mendapatkan solusi. Karena hunian merupakah salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus terpenuhi, selain makanan dan pakaian. Tanoto Foundation sebagai lembaga filantropi yang peduli terhadap upaya penanggulangan kemiskinan, turut mendukung upaya pemenuhan kebutuhan perumahan di perkotaan.

Pada Senin, 7 November 2016, Tanoto Foundation menggelar seminar bertajuk Urbanization, Urban Housing and Housing Finance in Indonesia: Lessons Learned and Critical Thoughts to Move Forward yang bekerja sama dengan The Wharton School of the University of Pennsylvania Amerika Serikat dan Program Pembangunan Perkotaan dan Perumahan Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia. Seminar yang diadakan di Jakarta ini diisi oleh para pakar, peneliti, praktisi, dan akademisi di bidang permukiman, perencanaan, dan perancangan kota, baik dari berbagai perguruan tinggi dan organisasi terkait dari Indonesia maupun dari The Wharton School.

“Tanoto Foundation didirikan oleh Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto dengan tujuan menjadi pusat unggulan dalam penanggulangan kemiskinan melalui pendidikan, pemberdayaan, dan peningkatan kualitas hidup. Berbagai kegiatan Tanoto Foundation dalam tiga pilar tersebut dilaksanakan untuk mendukung program Pemerintah Indonesia yang terkait. Upaya penyediaan perumahan di perkotaan tidak hanya berkaitan erat dengan kegiatan kami  dalam peningkatan kualitas hidup, namun kami harapkan hasil dari seminar ini dapat memberikan masukan yang bermanfaat kepada Pemerintah dalam menangani berbagai isu terkait perumahan,  khususnya untuk masyarakat berpendapatan rendah,” kata Sihol Aritonang, Ketua Pengurus Tanoto Foundation.

Sementara itu, Komara Djaja S.E.. M.Sc., Ph.D, Ketua Program Pembangunan Perkotaan dan Perumahan Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia menyebutkan bahwa seminar ini merupakan langkah yang baik dalam merumuskan solusi tentang permukiman perkotaan di Indonesia.

“Semakin padatnya populasi perkotaan membutuhkan solusi tepat dalam hal penyediaan dan perencanaan permukiman perkotaan. Seminar ini menjadi media yang menjembatani berbagai pemikiran untuk menghasilkan gagasan-gagasan perencanaan permukiman dan perancangan kota. Selain itu, acara ini juga membuka kesempatan kepada perguruan tinggi di Indonesia untuk melakukan riset bersama dengan The Wharton School,” ujar Komara Djaja.

Kerja sama The Wharton School dengan perguruan tinggi di Indonesia ini merupakan bagian dari upaya Tanoto Foundation meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Indonesia. Melalui  Tanoto Initiative at the Wharton School, berbagai kegiatan telah dilakukan, di antaranya mengirimkan staf pengajar dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Indonesia ke the Wharton School. Sebaliknya, beberapa profesor dari The Wharton School juga telah hadir di UGM dan UI untuk memberikan kuliah umum dalam berbagai topik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.