Tanoto Foundation Memberikan Hibah Penelitian Medis Pertama Sebesar S$5 Juta untuk Meningkatkan Penelitian di Bidang Kesehatan Ibu & Anak dan Kardiologi
Singapura, 4 Juli 2024 – Tanoto Foundation hari ini mengumumkan tiga penerima pertama dari Tanoto Foundation Medical Research Fund (MRF) pada Forum Filantropi Medis Tanoto Foundation yang perdana. Dana hibah sebesar hingga S$5 juta per tahun diberikan kepada tiga proyek penelitian yang dipilih dari lebih dari 100 pendaftar. MRF diluncurkan pada tahun 2023 untuk mendukung keunggulan penelitian dan upaya kolaboratif dalam menghasilkan inovasi yang akan mengatasi penyakit yang umum terjadi di Asia. Sebagai lembaga filantropi swasta pertama yang meluncurkan dana semacam ini di Singapura, Tanoto Foundation berusaha menumbuhkan budaya pendanaan yang berkelanjutan untuk memperkuat dampak jangka panjang dari penelitian yang didanai filantropi. Tujuan utama MRF adalah untuk mendukung penelitian yang efektif (penemuan baru), mendorong pendanaan tambahan, dan membina bakat penelitian lokal. Pada akhirnya, hasil penelitian harus dapat diakses dan bermanfaat untuk kebaikan publik. Untuk pemilihan proposal MRF perdana, Tanoto Foundation memprioritaskan dua bidang fokus penelitian, yaitu: 1) Kardiologi dan 2) Kesehatan Ibu dan Anak, untuk didanai.
Tiga proposal berikut ini telah diberikan berdasarkan kriteria ini: potensi dampak, ketangguhan pendekatan, rekam jejak tim studi, dan kekuatan kolaborasi. Proyek-proyek yang dipilih meliputi:
1.Meningkatkan Manajemen Risiko Kardiometabolik pada Diabetes: Penyakit kardiovaskular adalah penyebab kematian paling umum di Singapura, dengan serangan jantung dan stroke terjadi satu dekade lebih awal dan dengan tingkat 2 hingga 4 kali lebih tinggi pada pasien diabetes dibandingkan non-diabetik. Associate Professor Rinkoo Dalan, dari Tan Tock Seng Hospital, telah mengidentifikasi faktor-faktor yang berkontribusi terhadap fungsi metabolik dan vaskular yang lebih buruk pada pasien diabetes tipe 2. Tim penelitiannya akan berupaya menghasilkan bukti yang berkontribusi pada solusi berbiaya rendah untuk mengelola dan menurunkan risiko kardiovaskular pada pasien diabetes tipe 2.
2.Memahami Penurunan Kesuburan: Profesor Brian Kennedy, National University of Singapore, akan melanjutkan penelitiannya tentang penurunan kesuburan ibu akibat penuaan ovarium, mencari penyebab paling produktifnya dan menyelidiki intervensi reproduksi yang lebih aman dan efektif untuk menjaga fungsi ovarium, memperpanjang kesuburan, mengurangi komplikasi terkait menopause, dan mempromosikan kesejahteraan umum wanita yang menua.
3.Mengatasi Peningkatan Alergi pada Anak: Dengan meningkatnya penderita alergi dan efek merugikan jangka panjang pada anak-anak yang semakin umum, Associate Professor Ashley St John, dari Duke-NUS Medical School, akan menyelidiki penularan penyakit alergi dari ibu ke anak selama kehamilan pada manusia. Penelitian ini akan membantu memahami risiko dan konsekuensi jangka panjang alergi masa kanak-kanak dan berpotensi menemukan terapi pencegahan.
Bey Soo Khiang, anggota Dewan Penasihat Tanoto Foundation, mengatakan, “Tanoto Foundation didirikan berdasarkan keyakinan bahwa setiap orang memiliki hak untuk memaksimalkan potensi penuh mereka. Jika seseorang terbebani oleh penyakit, dia tidak dapat menjalani hidup sepenuhnya. Oleh karena itu, kami memanfaatkan ekosistem perawatan kesehatan dan penelitian berkualitas di Singapura dan mendirikan Tanoto Foundation Medical Research Fund untuk mendukung penemuan medis yang berdampak yang berdampak, mendorong peluang pendanaan tambahan dan konsisten, serta membina bakat penelitian lokal di Singapura. Hibah kami sebesar S$5 juta per tahun akan berkontribusi pada kemajuan solusi medis baru dan meningkatkan kesehatan populasi di Singapura.”
Proyek-proyek penelitian ini diumumkan pada Forum Filantropi Medis Tanoto Foundation yang pertama. Forum yang mengumpulkan para klinisi dan ilmuwan ini termasuk diskusi panel berjudul ‘Dampak Filantropi pada Inovasi Medis: Mempercepat Penelitian untuk Solusi Medis Dunia Nyata di Singapura’, yang menampilkan para ahli medis dan pembicara:
– Associate Professor Lim Su Chi, Direktur Klinis, Unit Penelitian Klinis, Khoo Teck Puat Hospital
– Professor Chong Yap Seng, Dekan Yong Loo Lin School of Medicine, National University of Singapore
– Clinical Associate Professor Ng Kee Chong, Chief Executive Officer Changi General Hospital
Selama panel, ketiga pembicara menyoroti bahwa penelitian medis berfungsi sebagai perpanjangan kritis dan refleksi dari kebutuhan perawatan kesehatan yang belum terpenuhi. Mereka mencatat bahwa banyak area saat ini kurang didanai, dan menegaskan peran filantropi dalam menangani kekurangan pendanaan ini. Para panelis juga menekankan pentingnya mendorong kolaborasi antara profesional di bidang medis, filantropis, dan pembuat kebijakan, untuk memastikan implementasi intervensi medis yang dapat diukur dari ide hingga realisasi, untuk kepentingan masyarakat di Singapura dan wilayah sekitarnya.
Proses aplikasi untuk Tanoto Foundation Medical Research Fund 2025 dibuka pada bulan September 2024. Cari tahu lebih lanjut di sini: www.tanotofoundation.org/en/medical-research/
Tentang Tanoto Foundation’s Medical Research Fund
Tanoto Foundation mendukung penelitian medis dengan tujuan meningkatkan kesehatan populasi di Singapura dan sekitarnya. Dengan peluncuran Tanoto Foundation Medical Research Fund (MRF), TF bermaksud untuk mendukung keunggulan penelitian dan upaya kolaboratif untuk menghasilkan penemuan baru, mendorong pendanaan tambahan, dan membina bakat penelitian lokal. Pada akhirnya, hasil penelitian harus dapat diakses dan bermanfaat untuk kebaikan publik.
Dengan dana ini, Tanoto Foundation berupaya menumbuhkan budaya pendanaan berkelanjutan yang memperkuat dampak jangka panjang dari penelitian yang didanai filantropi melalui kemitraan dengan lembaga kesehatan dan penelitian terkemuka di Singapura.
Kutipan dari Pemenang Hibah
Associate Professor Rinkoo Dalan dari Tan Tock Seng Hospital, mengatakan, “Memahami dan mengurangi risiko kardiovaskular sangat penting untuk kesehatan jangka panjang pasien diabetes. Salah satu celah dalam manajemen risiko kardiometabolik adalah intervensi berbasis bukti yang tidak efisien untuk mengelola peradangan tingkat rendah. Melalui dukungan Tanoto Foundation Medical Research Fund, tim peneliti kami yang terdiri dari klinisi, engineers, dan imunolog akan menyelidiki potensi Colchicine, obat anti inflamasi yang secara tradisional digunakan untuk mengobati asam urat, sebagai solusi berbiaya rendah untuk mengurangi risiko kardiovaskular bagi pasien diabetes tipe 2.”
Profesor Brian Kennedy dari National University of Singapore, mengatakan, “Masyarakat kita sedang berubah. Kebutuhan untuk memahami masalah medis modern dan menciptakan solusi adalah suatu keharusan. Hibah dari Tanoto Foundation Medical Research Fund akan memungkinkan kami untuk menyelidiki penyebab penuaan ovarium. Saat ini mekanisme yang mendasarinya masih belum sepenuhnya dipahami. Seiring menurunnya tingkat kesuburan dan angka kelahiran serta populasi yang semakin tua, faktor pembatas bagi wanita yang ingin memiliki anak di kemudian hari adalah penuaan ovarium. Penelitian kami akan menyelidiki penyebab penuaan ovarium dan pada akhirnya berupaya memahami bagaimana memfasilitasi kesehatan ovarium untuk memperpanjang masa kesuburan.”
Associate Professor Ashley St John dari Duke-NUS Medical School, mengatakan, “Alergi mempengaruhi hingga 30% populasi global, dengan prevalensi yang meningkat di Asia Tenggara. Studi saat ini menekankan efek merugikan jangka panjang pada kesejahteraan anak akibat alergi, namun belum ada strategi yang diketahui untuk mencegah inisiasi respons alergi. Hibah dari Tanoto Foundation Medical Research Fund akan memfasilitasi penelitian kami tentang penularan alergi dari ibu ke anak selama kehamilan, menganalisis mengapa dan bagaimana bayi mengembangkan alergi terhadap alergen yang sama dengan ibu mereka, dengan tujuan akhir menemukan solusi pencegahan untuk menghentikan transfer alergen dan mengurangi jumlah kasus alergi pada bayi.”
Tinggalkan Balasan