Selalu SIGAP Episode 3: Kehamilan yang Sehat dan Menyenangkan

Periode kehamilan bisa menjadi masa-masa yang dapat menimbulkan stres. Ada saja hal-hal yang harus dihindari, sementara yang harus dilakukan juga tak sedikit.
Ya, ada masanya kehamilan membuat sang ibu maupun ayah merasa gelisah, tapi momen ini juga tentu saja memberikan rasa bahagia. Momen ini juga memberikan kesempatan bagi kita untuk berefleksi tentang kesejahteraan fisik maupun mental.
Dalam episode ketiga Selalu SIGAP, pembawa acara Jill van Diest berbincang dengan Dr Lucy Widasari, M.Si dari Tim Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (TP2AK) dan Arnoldus Paut, Specialist ECED dari Tanoto Foundation, tentang apa yang harus dipersiapkan dan dilakukan selama periode kehamilan.
Episode ini membahas:
a. Kebutuhan nutrisi selama kehamilan
b. Pola makan ibu hamil
c. Pentingnya mempunyai support system
Gizi Bagi Ibu dan Bayi
Selama masa kehamilan, asupan gizi menjadi hal yang sangat penting baik bagi sang ibu maupun janin di dalam kandungan. Makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak wajib dikonsumsi untuk kebutuhan energi badan, sementara mikronutrien seperti vitamin dan mineral berperan penting dalam mendukung kesehatan ibu hamil dan janin.
Pola makan yang sehat dan seimbang sangat berguna bagi kebutuhan gizi ibu dan bayi. Karena satu-satunya sumber gizi bayi adalah makanan sang ibu, maka nutrisi yang dikonsumsi pun harus tepat. Dr. Lucy menyarankan agar pola makan tiga porsi dan dua selingan setiap hari terus dijaga dan dibangun dari sumber makanan yang beragam dan seimbang.
Sumber protein yang baik meliputi daging sapi rendah lemak, ayam, salmon dan selai kacang, sementara karbohidrat yang sehat mencakup beras merah, ubi dan roti gandum. Beberapa vitamin dan mineral yang baik untuk dikonsumsi dalam masa kehamilan adalah vitamin D (ikan salmon atau tenggiri, telur, dan daging merah), vitamin C (stroberi, brokoli), kalsium (yogurt, tahu, susu) dan zat besi (daging merah rendah lemak, unggas).
Gizi yang kurang lengkap dapat berakibat terhambatnya pertumbuhan secara ekstrem atau stunting. Melalui program Pendidikan dan Perkembangan Usia Dini (ECED), Tanoto Foundation bekerja sama dengan pemerintah untuk mencegah dan mengurangi masalah ini melalui intervensi maupun pendampingan bagi orang tua dari masa kehamilan hingga usia tiga tahun.
Arnoldus menekankan pentingnya kecukupan gizi dalam 1000 hari pertama, yaitu selama periode kehamilan sampai anak berusia dua tahun, yang merupakan masa krusial pertumbuhan dan perkembangan otak.
“Kami juga mengusung cara untuk menstimulasi anak sejak kehamilan, ini [termasuk] fase yang kritis,” ujarnya.
Merangsang indra janin bisa dilakukan antara lain dengan membacakan buku atau memainkan musik untuk meningkatkan kemampuan pendengaran mereka, mengonsumsi beragam makanan bergizi demi cita rasa janin, serta paparan dari sinar matahari untuk perkembangan visualnya.
Konsumsi yang Baik
Seorang ibu hamil akan membutuhkan asupan gizi lebih tinggi, yang berarti porsi makronutrien dan mikronutrien yang lebih besar pula. Dalam triwulan pertama, misalnya, seorang ibu hamil perlu menambah porsi makanan sekitar 180 kalori per hari. Dalam triwulan berikutnya, jumlah tersebut naik menjadi 300 kalori.
Dr. Lucy menyebutkan bahwa ibu hamil dapat merasakan mual di pagi hari atau menjadi pemilih soal makanan akibat perubahan hormon yang ia alami.
Salah satu siasat yang ia sarankan untuk mengalahkan gangguan itu adalah dengan selalu mengingat betapa pentingnya mengonsumsi makanan bergizi. “Pahamilah bahwa asupan zat gizi itu penting untuk janin yang dikandung,” ujarnya.
Saat perasaan mual menyerang, siasat lain adalah makan dalam porsi sedikit namun sering. Dr. Lucy juga menyarankan agar makanan yang disajikan beraroma jahe atau jeruk serta hindari makanan berlemak dan terlalu berminyak.
“Yang penting adalah dukungan dari suami sebagai orang terdekat dan keluarga,” katanya. “Mungkin menu keluarga [yang disajikan] adalah menu yang diinginkan ibu, kemudian makannya bersama-sama. Ayahnya juga bisa akting dan bilang, ‘Hmm, enak’.”
Dukungan dari Sekeliling
Dalam masa kehamilan, berbagai perasaan dari bahagia sampai gelisah dapat menghampiri sang ibu.
Baik Dr. Lucy maupun Arnoldus menekankan pentingnya memiliki support system yang kokoh untuk melindungi dan membantu sang ibu dalam periode tersebut.
Arnoldus berujar bahwa di situlah suami memegang peran paling penting karena mereka dibutuhkan untuk menyediakan suasana yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi istrinya.
“Kita harus berusaha berkomunikasi yang baik dengan istri karena kita perlu mendukung dia,” katanya.
“Kadang di Indonesia suami istri tidak tinggal berdua saja tapi ada keluarga kakak, ibu, paman, atau keluarga besar di satu rumah,” tambah Arnoldus. “Apalagi jika mereka sudah terlebih dulu berkeluarga, ini bisa memengaruhi bagaimana kita mengambil sikap.”
Namun ini tidak berarti calon orang tua harus selalu mengikuti saran kerabatnya. Arnoldus memberi saran agar calon orang tua memiliki kesepakatan bersama tentang, misalnya, pola pengasuhan anak, sehingga mereka dapat memilih jalan yang dianggap terbaik.
Untuk memastikan supaya ibu hamil selalu merasa nyaman, Dr. Lucy menekankan pentingnya memiliki kebiasaan hidup sehat, seperti cuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, sebelum menyiapkan dan menyajikan makanan, serta memastikan kebersihan ruang pengolahan makanan dan peralatan dapur. Yang terakhir, jagalah kesehatan jiwa raga sang ibu hamil sehingga mereka dapat menjalani hari dengan bahagia.
Cari tahu lebih lanjut http://bit.ly/KehamilanyangSehatdanMenyenangkan-YT
Dengarkan di Spotify!
Tinggalkan Balasan