Rabu, 28 Juli 2021

Selalu SIGAP #6: Mengapa Pemeriksaan Kehamilan Itu Penting

Perawatan optimal di masa kehamilan sangat dibutuhkan ibu hamil dan janin di dalam kandungan, namun sayangnya tingkat kesadaran mengenai ini di beberapa daerah masih rendah.

Ada berbagai alasan yang membuat ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya, mulai dari ragu-ragu sampai tidak tersedianya akses layanan kesehatan. Sementara pemeriksaan ini sangat mempengaruhi perkembangan kesehatan fisik dan mental sang Ibu maupun bayi.

Dalam episode keenam Selalu SIGAP, pembawa acara Andrea Lee berbincang dengan dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, Sp.OG., M.Kes, atau dr. Dara, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan, tentang pentingnya menjalani pemeriksaan kehamilan.

Episode ini membahas:
  a. Apa itu pemeriksaan kehamilan
  b. Mengapa pemeriksaan ini penting bagi Ibu hamil dan bayi yang dikandungnya
  c. Hal-hal penting untuk diingat

Perawatan selama Masa Kehamilan

Pemeriksaan kehamilan atau yang juga biasa disebut antenatal care dilakukan untuk memastikan kesehatan yang optimal bagi ibu hamil dan bayi di dalam kandungan. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan begitu seorang ibu tahu ia mengandung, sehingga segala kemungkinan risiko yang muncul dapat segera ditanggulangi.

Menurut dr. Dara, pemeriksaan pertama akan dilakukan dengan bantuan USG (ultrasonografi) untuk memastikan bahwa terdapat kantung kehamilan dalam rahim sang ibu. Kantung kehamilan merupakan rongga berisi cairan yang mengelilingi embrio dan mulai tampak sejak hari ke-30 dalam masa kehamilan.

Kehamilan normal terjadi ketika terdapat embrio dalam kantung kehamilan tersebut. Namun ketika telur yang dibuahi tumbuh di luar rahim, disebut kehamilan ektopik, ini menjadi kondisi yang membahayakan akibat dapat terjadinya perdarahan. Ini salah satu contoh mengapa pemeriksaan kehamilan wajib dilakukan, agar apa pun risiko kesehatan yang terjadi dapat dipantau dan dicegah.

Idealnya, pemeriksaan kehamilan dilakukan satu kali setiap bulannya. Namun dr. Dara berkata bahwa sangat mungkin tidak semua ibu hamil dapat melakukan ini. Untuk itu, ia menyarankan paling tidak pemeriksaan dilakukan dua kali di trimester pertama, satu kali di trimester kedua dan satu atau dua kali di trimester ketiga.

Selain pemeriksaan dengan USG, pemeriksaan kehamilan juga meliputi pemantauan perkembangan janin, identifikasi komplikasi, pemberian suplemen vitamin serta konsultasi mengenai riwayat kesehatan ibu.

Dokter juga akan berdiskusi dengan ibu hamil mengenai proses kelahiran, kesehatan mental sang ibu serta proses membawa pulang bayi setelah kelahiran.

Hal-Hal Esensial

Pemeriksaan kehamilan dapat mengidentifikasi kejanggalan atau penyakit apa pun yang sebenarnya bisa dicegah. Misalnya, komplikasi kehamilan seperti hipertensi atau diabetes yang pengaruhnya besar bagi sang ibu maupun bayi. Diabetes kehamilan dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi sang ibu, sementara bayi yang dilahirkan bisa mengalami kelebihan berat badan maupun kesulitan bernafas.

“Hipertensi dan diabetes dapat terjadi dalam masa kehamilan, bahkan walaupun si ibu hamil tidak punya riwayat penyakit tersebut,” kata dr. Dara.

“Pada saat hamil, [seorang ibu jadi] suka makan manis-manis, [seperti] martabak, es krim, coklat, karena manis itu membuat kita menjadi nyaman dan senang,” ujarnya. “Di balik perasaan [ibu hamil] yang bercampur aduk, antara senang atau khawatir dan segala macam, manis ini menjadi teman. Teman di saat malam-malam, saat gundah gulana. Kalau berlebihan dan tidak dikontrol oleh dokter, bisa terjadi kencing manis dalam kehamilan walau tidak ada riwayat itu.”

Untuk memantau perkembangan janin dalam kandungan, dokter menggunakan USG. “Pentingnya USG [adalah] karena dengan alat ini kita dapat mengurangi risiko kematian ibu dan janin. Kita bisa pantau baik-baik,” ungkap dr. Dara.

Ia memberi contoh posisi bayi yang melintang atau sungsang di masa kehamilan delapan bulan. Jika posisi ini diketahui dokter dalam pemeriksaan, ia dapat memberikan saran berupa berbagai metode untuk dilakukan sang ibu agar posisi si bayi berubah. Posisi bayi yang normal akan memungkinkan kelahiran melalui vagina, dibanding posisi melintang yang mengharuskan bayi lahir melalui operasi dengan segala risikonya.

Penelitian menunjukkan bahwa pemeriksaan kehamilan rutin dapat mengurangi risiko kematian bayi. Kontrol kehamilan sangat dibutuhkan agar kehamilan dapat sepenuhnya terlindungi, mengurangi risiko komplikasi, sang ibu mendapatkan informasi lengkap dan akurat mengenai kebutuhan gizi serta perkembangan sang janin pun selalu dipantau.

Yang Harus Diingat

Menurut dr Dara, pemeriksaan kehamilan wajib dijalani demi kehamilan yang optimal baik bagi sang ibu maupun janin.

“Sehingga output ketika melahirkan nanti janinnya sehat dan pertumbuhannya maksimal,” ungkapnya.

Menanggapi pertanyaan soal rasa takut sejumlah orang terkait penggunaan USG dalam pemeriksaan kehamilan, dr. Dara meyakinkan bahwa metode ini sangat aman. Dengan menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi, USG menghasilkan pemindaian atau pencitraan kondisi organ atau jaringan dalam tubuh pasien. Tidak ada radiasi dalam USG dan metode ini sama sekali tidak membahayakan ibu maupun janin. Lebih jauh lagi, perkembangan terkini memungkinkan USG menghasilkan gambar yang sangat mendetail, yang pada akhirnya sangat membantu dokter mendeteksi bila ada suatu kelainan.

Dara juga berkata bahwa belakangan ini ibu-ibu hamil lebih berbekal pengetahuan berkat adanya media sosial. “Kami berterima kasih kepada teman-teman penggiat media sosial, YouTubers, selebgram, influencer, sehingga pasien mau tidak mau membaca [informasi]. Setelah baca, mereka datang ke kami dan bertanya, jadi ada diskusi.”

Bagi ibu hamil yang khawatir tentang biaya pemeriksaan, dr. Dara menyatakan bahwa kini telah tersedia pelayanan di berbagai pusat kesehatan. “Jangan lupa, para ibu hamil harus menyadari pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan. Ada banyak sekali pilihan, mau di rumah sakit besar, rumah sakit ibu dan anak, puskesmas, [sampai] ibu bidan. Yang penting [adalah] periksa.”

Dengarkan di Spotify!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

Comments