Jumat, 8 April 2022

Raden Eriwirojoyo, Kepala Sekolah Yang Terus Berinovasi Mengikuti Zaman

Dimana ada kemauan, disitu ada jalan. Saya percaya sekali dengan ungkapan yang begitumencerminkan jalan hidup saya ini. Saya Raden Eriwirojoyo, saat ini menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN 20/I Jambi. Perjalanan saya hingga menjadi Kepala Sekolah  tidaklah mudah, perlu melalui berbagai tantangan, namun tantangan yang adatak pernah menyurutkan niat saya untuk terus maju, karena saya yakin akan selalu ada jalan keluar.

Saya lulus dari Sekolah Pendidikan Guru Negeri Jambi pada tahun 1989, sayangnya saya tidak bisa langsung meneruskan perjalanan menjadi guru. Kehidupan memaksa saya beradaptasi dengan keadaan, hingga sayamenjadi sopir bus antar propinsi selama lima tahun. Selama masa tersebut, istri saya tak henti-hentinya menyemangati saya untuk mengejar mimpi sebagai guru. Hingga pada tahun 2004 saya pun lolos tes dan berhasil menjadi guru. Namun saya tak ingin terbuai, saya tak ingin berhenti bekerja keras. Pekerjaan sebagai supir bus pun tetap saya jalani dengan paruh waktu hingga tahun 2010.

Awal menjadi guru, sempat muncul perasaaan was-was, khawatir akan ada orang tua murid yang keberatan anak-anak mereka dididik oleh seorang guru yang juga seorang supir. Tak disangka, semua orang tua murid mendukung dan menyemangati saya menjadi guru, karena justru sebagian besar dari orang tua murid adalah para penumpang bus saya. Dukungan ini membuat saya semakin semangat untuk menjadi lebih baik lagi, hingga saya ditunjuk menjadi Kepala Sekolah pada tahun 2007. Sungguh sebuah pencapaian yang membanggakan dalam kehidupan dan perjalanan karier saya.

 

Menjadi Kepala Sekolah tidak serta merta membuat saya menjadi besar kepala, namun justru memacu saya untuk terus memperluas pengetahuan. Selain itu, Kepala Sekolah juga harus bisa mengayomi, membimbing dan memotivasi guru-guru agar terus-menerus membawa perubahan yang lebih baik bagi para anak didik. Introspeksi diri merupakan kata kunci agar bisa terus belajar dari kesalahan dan melahirkaninovasi-inovasi yang memacu kita keluar dari zona nyaman dan membuat perubahan.

Saya pun kerap mengajak para orang tua untuk terlibat aktif dalam meningkatkan kemampuan literasi anak. Saya mengikuti metode dari program PINTAR yang menyarankan kami membentuk paguyuban orang tua wali murid untuk mengubah ruang kelas anak menjadi nyaman dan menyenangkan, serta membuat sudut baca dalam kelas. Kami pun membuat peraturan kelas yang mendukung tujuan terkait kemampuan literasi murid. Contohnya, sebelum kelas dimulai, saya mewajibkan para murid untuk membaca selama 15 menit dari hari Selasa sampai Kamis. Kegiatan belajar yang beragam seperti belajar di luar kelas juga saya terapkan agar murid tidak hanya terpaku pada buku dan papan tulis.

Pelajaran paling penting yang bisa dipetik dari proses yang saya jalani adalah bahwa tak ada yang bisa dicapai tanpa ketekunan dan disiplin. Disiplin membantu saya melalui berbagai tantangan dan meraih prestasi  sebagai kepala sekolah.

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.