Kamis, 15 April 2021

Pojok PINTAR #3: 3 Cara Mengembangkan Kecerdasan Anak Anda

Semua orang tua menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Seringkali ini melibatkan upaya dalam mengembangkan kecerdasan mereka dengan berbagai cara seperti memutar musik klasik saat mereka dalam kandungan atau membacakan cerita untuk mereka setelah mereka lahir.

Tapi, apakah metode ini benar-benar berhasil? Apa yang perlu dilakukan orang tua untuk membantu anak-anak mereka berkembang?

Dalam episode ketiga Pojok PINTAR pembawa acara kami, Jerry Arvino, menanyakan pertanyaan-pertanyaan ini kepada Chyntia Poedjokerto, Spesialis Pendidikan Khusus dari Wellness Institute, dan Murni Leo, Spesialis Pendidikan dari Tanoto Foundation.

Pojok PINTAR merupakan program bincang-bincang santai yang membahas berbagai topik yang berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan dasar anak sekolah di Indonesia. Program ini diselenggarakan oleh Tanoto Foundation, organisasi filantropi keluarga independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981.

Dalam episode kali ini, Pojok PINTAR membahas:

a. Apa yang dimaksud dengan kecerdasan pada anak-anak?

b. Bagaimana menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan intelektual anak?

c. Bagaimana menjaga keseimbangan antara IQ dan EQ anak?

Memahami kecerdasan pada Anak

Sederhananya, kecerdasan adalah kemampuan menyerap informasi dan menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari. Kecerdasan pada anak memungkinkan mereka untuk belajar dengan cepat dan memacu rasa ingin tahu tentang dunia di sekitar mereka.

Orang tua tidak perlu mengkhawatirkan kecerdasan anaknya karena menurut Chyntia setiap anak terlahir cerdas, artinya setiap anak lahir dengan kemampuan alamiah untuk belajar dan mengeksplorasi lingkungan sekitarnya.

Yang perlu dilakukan orang tua adalah mendukung perkembangan intelektual anaknya. Berikut beberapa cara untuk melakukannya.

Jalin komunikasi yang baik dengan anak

Orang tua perlu membangun pola komunikasi yang baik dengan anak karena itu akan membantu membentuk hubungan yang baik dalam sebuah keluarga. Selain berkomunikasi yang baik dengan anak, orang tua juga harus menetapkan aturan dan rutinitas tertentu agar anak merasa aman di lingkungannya.

Chyntia mengatakan, bahwa lingkungan yang terstruktur di rumah akan membantu anak-anak merasa aman, memberi mereka kepercayaan diri untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar dan mengembangkan kecerdasannya.

Menghargai keunikan setiap anak

Setiap anak itu unik, dan Anda tidak dapat memperlakukan mereka dengan cara yang sama. Bayangkan jika kita menguji monyet, gajah, ikan, dan burung dengan cara yang sama? Misalkan mereka semua diuji untuk terbang – burung jelas akan jadi  pemenang, tetapi hal ini  justru mengabaikan semua keterampilan yang dimiliki hewan lainnya. Hal yang sama berlaku untuk anak-anak; setiap anak terlahir berbeda. Oleh karena itu, orang tua hendaknya menghindari membatasi anaknya dengan tidak mengotak-kotakkan.

Chyntia berbagi bahwa dahulu banyak orang tua menganggap mereka yang unggul dalam matematika akan sukses dalam hidup, tetapi terkadang yang terjadi justru sebaliknya. Setiap anak memiliki kapasitas intelektualnya sendiri.

Murni juga sependapat dengan Chyntia, mengatakan bahwa banyak orang tua percaya bahwa mereka perlu unggul dalam mata pelajaran tertentu untuk membantu anak-anak mereka belajar. “Peran orang tua di sini adalah untuk memotivasi anak-anaknya,” kata Murni.

Dengan demikian, para pembicara menekankan bahwa penting bagi orang tua untuk menghargai keunikan anak dan menemukan pendekatan yang paling sesuai untuk membantu setiap anak mencapai potensi maksimal mereka.

Menyeimbangkan IQ dan EQ

Selain IQ, para pembicara juga membahas tentang pentingnya Emotional Intelligence atau EQ.

IQ dan EQ tidak bisa dipisahkan. “IQ membantu seseorang mendapatkan pekerjaan, tetapi EQ membantu mereka mempertahankan pekerjaan tersebut,” jelas Chyntia. Oleh karena itu, tugas orang tua membantu anak dalam menyeimbangkan IQ dan EQ.

Salah satu cara untuk menyeimbangkan IQ dan EQ anak adalah dengan melibatkan mereka dalam diskusi. Orang tua dapat berbagi permasalahan yang mereka hadapi sebagai sebuah keluarga dan mengajak anak-anak untuk memecahkan masalah bersama. Cara ini dapat membantu anak mengasah daya pikir kritis sekaligus dalam pengendalian emosi.

Cari tahu lebih lanjut http://bit.ly/MengenalKecerdasanAnak

 

Dengarkan di Spotify!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments