Perahu Otok-otok dan Sains Ala Murid MIS Amaliyah Pematangsiantar

Murid-murid kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Amaliyah, Kecamatan Siantar Martoba, Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara terlihat sibuk dengan berbagai perlengkapan yang ada di atas meja mereka seperti cutter, kaleng bekas, kotak minuman bekas, dan alat lem tembak. Ternyata mereka semua sedang membuat perahu otok-otok menggunakan bahan bekas dan perlengkapan tersebut.
“Jadi inspirasi saya membuat perahu otok-otok ini saat jalan-jalan di pasar malam. Saya lalu berpikir bahwa mainan tradisional yang dijalankan dengan uap panas tersebut bisa digunakan untuk menerangkan pelajaran sains, khususnya energi gerak,”
Ramadhan, guru kelas 3 yang juga guru mitra Tanoto Foundation.
Ramadhan lalu membagi murid-murid di kelasnya menjadi tiga kelompok. Mereka diminta membuat perahu otok-otok dengan bahan dasar kotak minuman kemasan dan membuat pipa jalur asap dengan kaleng bekas. Meskipun dibuat dari bahan bekas, ternyata perahu otok-otok tersebut bisa mengapung dan melaju di atas air. Kelompok Muhammad Asrof yang pertama kali berhasil menjalankan perahunya berteriak girang.
Melalui alat peraga ini, murid-murid bisa memahami pelajaran sains dengan lebih mudah. Konsep energi gerak bisa dipahami murid-murid kelas 3 dengan lebih mudah. Tanpa alat peraga, konsep ini akan lebih sulit dipahami oleh murid. Selain itu, kegiatan pembuatan alat peraga ini juga bermanfaat untuk melatih motorik halus murid dan mengasah imajinasi mereka. Seperti pepatah, sekali membuat perahu otok-otok, tiga manfaat dicapai sekaligus.
Perahu otok-otok, hanyalah satu dari cara pembalajaran aktif yang dilatihkan Tanoto Foundation. Melalui pembalajaran aktif ini, guru dan bahkan murid dapat memodelkan berbagai macam teknik pemecahan masalah yang efektif terhadap suatu materi pelajaran.
Praktik-praktik baik dalam pembelajaran ini disebarluaskan oleh Tanoto Foundation melalui program PINTAR, atau Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran. Melalui program ini, akan lebih banyak sekolah yang menerima manfaat dari pembelajaran aktif yang menarik, relevan, dan efektif, khususnya dalam bidang sains, matematika, dan literasi.
Tinggalkan Balasan