Jumat, 20 Desember 2019

Mengenal Lebih Jauh Tentang Reggio Emilia Approach

Seorang pendidik Italia, Loris Malaguzzi, meyakini bahwa anak itu sangat cerdas, anak itu kuat dan indah, dan memiliki hasrat dan keinginan yang dahsyat. Berbekal keyakinan tersebut, Malaguzzi mengembangkan sebuah pendekatan pendidikan anak usia dini yang ia terapkan di kota Reggio Emilia, Italia. Karena itulah, pendekatan yang dikembangkan oleh Malaguzzi ini disebut sebagai Reggio Emilia Approach (REA).

Malaguzzi menulis sebuah puisi tentang bagaimana seorang anak itu sebenarnya dibekali dengan “100 bahasa”, sebuah kiasan untuk menggambarkan kemampuan anak untuk mengekspresikan diri dan pemikirannya melalui 100 cara–misalnya lewat tulisan, lewat tarian, gambar, dan lain sebagainya. Ia merasa prihatin karena banyak orang tua dan pendidik yang kemudian merampas 99 “bahasa” tersebut dengan menyuruh anak untuk hanya melakukan atau melarang untuk melakukan hal-hal tertentu.

Secara ringkas, filosofi REA bertumpu pada beberapa prinsip berikut:

  1. Anak-anak harus memiliki kendali terhadap arap pembelajaran
  2. Anak-anak dapat belajar melalui pengalaman sentuhan, gerakan, pendengaran dan pengamatan
  3. Anak-anak memiliki hubungan dengan anak-anak lainnya serta dengan materi-materi yang ada di dunia ini, di mana mereka harus dibiarkan mengeksplorasinya
  4. Anak-anak harus diberi jalan dan kesempatan sebanyak-banyaknya untuk mengekspresikan diri

Dalam penerapan REA, yang harus diingat adalah bahwa aktivitas anak adalah “proyek” di mana anak akan menentukan sendiri hal yang ingin ia pelajari dan selidiki, dibantu oleh guru dan orang tua untuk menemukan artinya. Selain itu, REA juga menekankan pentingnya dokumentasi di mana pendidik dan orang tua mencatat setiap proses yang dilalui anak dalam menemukan sesuatu di “proyek” yang ia jalankan.

Untuk lebih mengenal tentang REA, Tanoto Foundation pada Selasa, 17 Desember 2019, menyelenggarakan acara sharing session dengan mengundang para pembicara yang kompeten, yakni Dr Irma Yuliantina (Badan Akreditasi Nasional PAUD & Pendidikan Non-Formal), pemerhati pendidikan usia dini Rosfita Roesli dan Rini Mintarsih dan Dr Yulianti Siantajani (Tim Kurikulum PAUD Tingkat Nasional). Acara ini merupakan kerja sama antara Tanoto Foundation dengan Koalisi Nasional PAUD HI (Holistik Integratif).

Dalam acara sharing session tersebut, para pembicara memaparkan mengenai REA itu sendiri, caranya untuk mengadaptasi ke dalam lingkungan dan budaya Indonesia serta tantangan apa yang harus dihadapi untuk bisa mengadopsi REA dalam pendidikan usia dini di Indonesia. Para peserta mengajukan sejumlah pertanyaan penting seperti harus memulai dari mana, bagaimana peran guru, dan lain-lain.

Selain pemaparan dan diskusi, para peserta juga diajak untuk melihat benda-benda yang bisa digunakan untuk sarana belajar anak-anak dalam kerangka REA, atau disebut sebagai atelier. Misalnya untuk mengeksplorasi tekstur, anak-anak diberi sejumlah potongan kertas dengan berbagai bentuk dan tingkat kehalusan. Di atelier lain, ada gelas-gelas berisi air serta piringan CD untuk mengajak anak mengeksplorasi mengenai cahaya dan pemantulan.

Head of ECED Tanoto Foundation Eddy Henry menyebut bahwa sharing session tersebut adalah sebuh inisiatif Tanoto Foundation dalam semangat kolaborasi dan sharing tentang praktik baik pendidikan anak.

“Jika kita ingin menghasilkan generasi anak yang SIGAP di masa depan, siap untuk sekolah dan berprestasi, maka harus ada kolaborasi karena kita tidak bisa bekerja sendiri. Semakin sering sharing, harapannya bahwa pendidikan anak Indonesia akan makin berkualitas,” katanya.

Tanoto Foundation menegaskan keterbukaan terhadap berbagai filosofi pendidikan anak usia dini yang ada di dunia ini. “REA adalah salah satu filosofi yang ada di dunia, bukan berarti kita harus menerapkannya. Filosofi pendidikan yang baik, kita ambil. Filosofinya, bukan caranya,” kata Eddy Henry.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.