Senin, 12 April 2021

Tanoto Foundation bersama Yayasan Cipta Menyelenggarakan Rangkaian Lokakarya Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku Pencegahan Stunting di 7 Kabupaten

Dalam tiga pekan terakhir, dimulai dari tanggal 22 Maret 2021, Tanoto Foundation, organisasi filantropi keluarga independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, dan Yayasan Cipta menyelenggarakan rangkaian kegiatan lokakarya Strategi Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP) untuk Percepatan Pencegahan Stunting di 7 Kabupaten di Indonesia. Rangkaian kegiatan ini merupakan bagian dari kemitraan program pendampingan pengembangan, pendalaman, dan penguatan strategi KPP untuk pencegahan stunting antara Tanoto Foundation, Yayasan Cipta, dan Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.

Lokakarya tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan strategi komunikasi di Kabupaten Rokan Hulu, Kutai Kartanegara, Lombok Utara, dan mengembangkan rencana aksi implementasi pencegahan stunting di Kabupaten Pasaman Barat, Pandeglang, Garut, dan Lombok Barat.

Proyek pendampingan ke 7 Kabupaten ini merupakan salah satu upaya Tanoto Foundation mendukung pencegahan stunting di Indonesia, khususnya Pilar II dalam Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Stunting, yaitu Kampanye Nasional dan Komunikasi Perubahan Perilaku. Dari data stunting terintegrasi yang dikeluarkan oleh Sekretariat Wakil Presiden tahun ini, hingga Februari 2021, hanya 69 kabupaten/kota dari 261 kabupaten/kota lokus prioritas intervensi penurunan stunting yang telah memiliki regulasi dan dokumen strategi KPP untuk percepatan pencegahan stunting. Sisanya, sebanyak 122 kabupaten/kota belum memiliki regulasi dan dokumen strategi KPP, sementara 70 kabupaten/kota sudah memiliki regulasi namun belum memiliki dokumen strategi KPP.

Oleh karena itu, melalui kemitraan dengan Yayasan Cipta, pendampingan ini diharapkan mampu mendorong daerah dalam mengembangkan strategi KPP yang efektif, konvergen, dan sesuai konteks lokal serta mampu mendokumentasikan berbagai praktik baik (best practices) yang dimiliki oleh daerah pendampingan sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi kabupaten/kota lainnya dalam upaya percepatan pencegahan stunting melalui strategi komunikasi perubahan perilaku.

Lokakarya dibuka secara resmi oleh Bupati atau perwakilan di masing-masing kabupaten, dan dihadiri organisasi perangkat daerah (OPD) dari Dinas Kesehatan, Bappeda, Dinas PPKBP3A, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, DPMD, Dinas Pendidikan, Dinas Kominfo, Dinas Perikanan dan Peternakan, Dinas PUPR, juga perwakilan forum camat dan perwakilan aparat desa lokus stunting.

Risnawanto, selaku Wakil Bupati Pasaman Barat, menyampaikan apresiasi kepada Tanoto Foundation dan Yayasan Cipta atas inisiatif yang dilakukan untuk mendampingi daerahnya dalam mendukung upaya perubahan perilaku masyarakat terkait pencegahan stunting. “Terima kasih atas programnya dalam rangka pendampingan untuk merubah perilaku masyarakat terkait stunting. Program ini tentunya sangat bermanfaat, dengan demikian kami menyambut baik dan siap bekerjasama.” tambah Risnawanto.

Mewakili Tanoto Foundation, Eddy Henry selaku Head of Early Childhood and Education menyampaikan bahwa masalah stunting adalah masalah yang sangat sensitif karena berhubungan dengan masa depan anak-anak di daerah dan anak bangsa pada umumnya. “Implementasi di lapangan nantinya akan kita mulai dengan lokakarya. Kami bersama Yayasan Cipta akan membantu tim teknis dari Pemerintah Kabupaten dalam melihat dokumen, memetakan dan mendalami sehingga menjadi aksi nyata strategi komunikasi perubahan perilaku,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments