Kamis, 27 Februari 2020

Kearifan Lokal dalam Proses Belajar PAUD di Kepulauan Seribu

Dalam menyelenggarakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), penting untuk memiliki kreativitas agar proses belajar mengajar berjalan menyenangkan dan tujuannya tersampaikan. Misalnya, untuk merangsang daya berpikir anak, guru PAUD sering menggunakan puzzle. Namun kalau tidak ada upaya untuk lebih kreatif dalam mengemasnya, maka pembelajaran jadi kurang imajinatif dan tidak memberi manfaat maksimal untuk murid-murid PAUD.

ilustrasi-paud-kepulauan-seribu-tanoto-foundation

Ilustrasi guru PAUD di Kepulauan Seribu

Kreativitas tersebut makin terasa manfaatnya untuk para pengajar PAUD di daerah yang memiliki karakter khas, seperti PAUD di Kepulauan Seribu yang bentang alamnya didominasi laut, pantai dan tumbuhan serta hewan bercorak perairan. Menyelenggarakan proses belajar bersama anak-anak di Kepulauan Seribu dengan metode yang sama dengan PAUD di wilayah DKI daratan bukan hanya tidak tepat, tetapi berpotensi membuat pendidikan jadi mahal dan meleset dari tujuan. Misalnya, untuk belajar dengan puzzle, tentu alat belajar tersebut perlu dibeli dan membelinya pun harus di Jakarta daratan.

Padahal, wilayah Kepulauan Seribu memiliki banyak benda-benda di alam yang bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran. Tidak hanya mudah diperoleh, benda-benda tersebut juga bisa didapat nyaris tanpa biaya. Contoh dari benda-benda tersebut antara lain adalah kerang, pasir, pohon cemara laut dan sebagainya.

Dengan dasar pemikiran tersebut, Susarah Lobo, Kepala PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) 37 Pulau Untung Jawa, Kabupaten Kepulauan Seribu, berusaha untuk mengembangkan model pembelajaran untuk PAUD berkarakteristik kepulauan dengan dukungan dari P3PAUD (Pusat Pelatihan dan Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini) Dikmas (Pendidikan Masyarakat). Susarah dan timnya juga kemudian bekerja sama dengan Tanoto Foundation, organisasi filantropi keluarga independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981. Model pembelajaran ini kemudian diujicobakan di empat PAUD mitra Tanoto Foundation yang terdapat di Kepulauan Seribu.

Setelah mendapatkan tanggapan positif dari empat PAUD yang menjadi tempat pelaksanaan pilot project tersebut, P3PAUD Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun menyelenggarakan pelatihan model pembelajaran berkarakteristik kepulauan ini kepada 32 orang guru dari 18 PAUD dari 11 pulau di Kepulauan Seribu. Pelatihan berlangsung di Kantor Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu di Jakarta Utara, 24-26 Februari 2020.

Dalam pelatihan tersebut, para guru PAUD mendapatkan materi untuk berkreasi dalam mendidik murid-muridnya dengan menggunakan kearifan lokal dari alam Kepulauan Seribu. “Misalnya untuk memberi pelajaran berenang, agar para guru tidak berpikir bahwa berenang harus di kolam air tawar dan harus ke Ancol, misalnya,” tutur Susarah di sela-sela pelatihan.

Para guru PAUD tersebut diharapkan bisa mengindentifikasi benda-benda yang bisa dijadikan sarana belajar. Misalnya kerang dan pohon cemara laut yang bisa dijadikan APE (alat permainan edukatif) dengan biaya Rp0 alias gratis karena tinggal memungut di sekitar lingkungan mereka sendiri.

Sulisiyana guru PAUD KB Bunga Mawar Pulau Untung Jawa, mengaku senang mengikuti pelatihan tersebut. “Saya mendapat wawasan baru untuk memperbaiki cara mengajar di PAUD. Kami jadi lebih bisa mengembangkan pembelajaran dengan mengangkat pantainya, binatang lautnya, tanamannya, dan sebagainya,” kata dia.

Solikin, Kepala Seksi Dikmen PAUD dan Dikmas Kepulauan Seribu, berharap bahwa pelatihan model pembelajaran bahari ini diimplementasikan para guru di PAUD sehingga pembelajarannya tidak hanya berlangsung di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. “Murid-murid harus dikenalkan dengan alamnya, sehingga pelajarannya tidak monoton. Jadi guru memiliki inovasi-inovasi baru,” ujar Solikin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.