Selasa, 18 Januari 2022

Hal-Hal Yang Perlu Kita Ketahui Tentang Gizi Seimbang

Menjaga keluarga tetap sehat tentunya bukan hanya ditugaskan kepada ibu saja, tetapi seluruh keluarga termasuk ayah. Salah satu yang harus diperhatikan agar kesehatan semua anggota keluarga terjaga, ayah dan ibu perlu memerhatikan asupan gizi seimbang keluarga.

Gizi seimbang tidak hanya membicarakan tentang asupan makanan dan minuman yang bergizi saja, tetapi seluruh aktivitas yang berkaitan dengan hidup sehat.

Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional 2022, Tanoto Foundation, organisasi filantropi keluarga independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, mengajak kita untuk lebih mengenal dan mengedukasi diri tentang apa itu gizi seimbang.

Apa Itu Gizi Seimbang?

Dikutip dari buku panduan untuk siswa, “Aksi Bergizi: Hidup Sehat Sejak Sekarang untuk Remaja Kekinian” yang dikeluarkan oleh UNICEF Indonesia, gizi seimbang merupakan susunan asupan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis serta jumlah sesuai kebutuhan tubuh.

Gizi seimbang memiliki empat pilar utama, yaitu:
1. Mengonsumsi aneka ragam pangan
2. Membiasakan perilaku hidup bersih seperti mencuci tangan sebelum makan; menjaga kuku tetap pendek dan bersih, dan lain sebagainya
3. Melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga
4. Memantau berat badan secara teratur, agar kita dapat mengetahui status gizi kita, dan mencegah obesitas

 

Akibat Gaya Hidup yang Tidak Menerapkan Gizi Seimbang

Menerapkan gaya hidup dengan gizi seimbang tentunya memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, banyak hal-hal negatif yang akan terjadi pada tubuh jika kita tidak menerapkan gizi seimbang, beberapa di antaranya:

         1. Berisiko mengalami obesitas

Saat seseorang tidak makan-makanan dengan gizi seimbang dan melakukan gaya hidup tidak sehat, salah satu risiko yang patut diwaspadai adalah obesitas. Dikutip dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), obesitas adalah gangguan akibat dari penumpukan lemak berlebih yang disebabkan oleh ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama.

Ketika seseorang mengalami obesitas, akan banyak gangguan penyakit lain yang akan ia alami, beberapa di antaranya; sleep apnea, kanker payudara, penyakit kandung empedu, varises, stroke, diabetes mellitus tipe 2, penyakit jantung, dan lain sebagainya.

         2. Memiliki risiko terlalu kurus

Ada juga individu yang terlalu ketat mengontrol asupan gizinya sehingga tidak memerhatikan zat gizi lainnya dan mengakibatkan tubuh yang terlalu kurus. Hal ini juga bisa menyebabkan gangguan penyakit lain seperti mudah terkena infeksi dan hilang konsentrasi.

         3. Berisiko mengalami gangguan pencernaan

Bayangkan jika kamu jarang makan buah dan sayur, dan lebih banyak makan-makanan berminyak, tentunya gangguan yang akan muncul adalah gangguan pencernaan. Pada dasarnya, tubuh memerlukan asupan serat dan vitamin agar pencernaan lancar dan sehat.

         4. Mengalami gangguan konsentrasi

Tahukah kamu, saat tubuh tidak mendapatkan asupan gizi seimbang, hal yang bisa ditimbulkan adalah gangguan konsentrasi saat kita beraktivitas. Salah satu penyebabnya, adalah penyakit anemia akibat dari kekurangan zat besi.

Anemia berdampak buruk tak hanya pada gangguan konsentrasi tetapi juga penurunan imunitas, kebugaran, dan produktivitas seseorang.

         5. Anak mengalami stunting atau gizi buruk

Stunting menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) merupakan sebuah gangguan tumbuh kembang yang dialami anak akibat dari gizi buruk, infeksi yang berkepanjangan dan lingkungan yang tidak bersih.

Demi mencegah terjadinya stunting, asupan gizi seimbang sangat diperlukan oleh ibu hamil. Ketika si Kecil lahir, ibu penting memberikan ASI eksklusif untuk anak hingga usia enam bulan, dan memberi makanan pendamping ASI (MPASI) saat si Kecil berumur 7 hingga 24 bulan.

 

Bagaimana Menjaga Gizi Seimbang untuk Keluarga?

Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh ibu dan ayah untuk menjaga asupan gizi seimbang untuk keluarga. Berikut beberapa tipsnya:

         1. Menerapkan Isi Piringku untuk asupan keluarga

Jika dahulu kita lebih mengenal konsep “4 Sehat 5 Sempurna”, saat ini konsep tersebut sudah diubah oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menjadi “Isi Piringku”. Konsep ini juga tertuang dalam Permenkes No 41 Tahun 2014.

Dalam satu piring yang kita konsumsi setiap kita makan, isilah ⅔ bagian dari setengah piring dengan makanan pokok, ⅓ bagian dari setengah piring untuk sayuran, lauk-pauk, dan buah. Dalam sehari individu dianjurkan untuk mengonsumsi sumber karbohidrat sebesar 3-4 porsi, sayuran 3-4 porsi, buah 2-3 porsi, serta protein hewani dan nabati 2-4 porsi.

Yang membedakan konsep piringku dengan 4 sehat 5 sempurna adalah, dalam konsep ini individu juga perlu memerhatikan asupan gula dan garam dalam makanannya, serta rutin minum air putih.

          2. Menerapkan gaya hidup sehat serta bersih

Demi menjaga asupan gizi seimbang, keluarga juga perlu menerapkan gaya hidup sehat dan bersih. Setiap hari, seorang individu perlu melakukan aktivitas fisik selama 30 menit, mencuci tangan sebelum makan, dan menjaga kuku tetap pendek, agar tidak ada kuman yang masuk ke sela-sela kuku.

         3. Mulai terapkan budaya membaca kandungan bahan makanan dan minuman yang tertera pada kemasan

Terkadang kita membeli makanan ringan tanpa melihat apa saja kandungan yang berada dalam makanan tersebut. Siapa sangka, snack ringan tersebut mengandung kalori yang besar, dan minuman ringan memiliki kandungan gula yang juga sangat besar.

Memang rasanya lezat dan mudah dibawa kemana-mana, tetapi jika kita waspada terhadap isi kandungannya, asupan gula dan kalori kita akan kebablasan, dan malah memberikan penyakit pada tubuh kita.

Mari kita mulai menerapkan  gaya hidup bergizi seimbang dengan menerapkan 10 pedoman gizi seimbang dari Kemenkes Republik Indonesia yaitu:

1. Membiasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok
2. Membatasi konsumsi makanan manis, asin, dan berlemak
3. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal
4. Membiasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi
5. Cuci tangan memakai sabun dengan air mengalir
6. Membiasakan sarapan pagi
7. Rutin minum air putih yang cukup dan aman
8. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayur
9. Membiasakan membaca label pada kemasan makanan dan minuman
10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan

 

Cari tahu lebih lanjut terkait hal ini di Microsite SIGAP -> http://sigap.tanotofoundation.org

Sumber:

https://www.unicef.org/indonesia/media/2806/file/Aksi-Bergizi-Siswa-2019.pdf

http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-itu-obesitas

http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/yuk-simak-apa-saja-dampak-obesitas

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20180515/4025903/kenali-masalah-gizi-ancam-remaja-indonesia/

https://www.tanotofoundation.org/id/news/pengaruh-gizi-dan-stimulasi-dalam-upaya-pengurangan-stunting/

http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-saja-sepuluh-pedoman-gizi-seimbang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.