Kamis, 22 Oktober 2020

Dukungan Tanoto Foundation untuk Riset Pengembangan Anak Usia Dini di Indonesia

Indonesia berkomitmen untuk menyelaraskan kerangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sebagai target pembangunan nasional yang ingin dicapai.

Salah satu wujud komitmen pemerintah terhadap pembangunan manusia adalah dengan dicanangkannya program nasional Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUDHI). Program ini sejalan dengan target SGD 4.2, yaitu “Pada tahun 2030, menjamin bahwa semua anak perempuan dan laki-laki memiliki akses terhadap perkembangan dan pengasuhan anak usia dini, pengasuhan, pendidikan pra-sekolah dasar yang berkualitas, sehingga mereka siap untuk menempuh pendidikan dasar”.

Selain itu, Perpres Nomor 60 Tahun 2013 tentang PAUDHI mengamanatkan agar semua pihak, lintas kementerian, lembaga, dan kalangan nonpemerintah bekerja sama untuk memenuhi kebutuhan esensial anak usia dini dalam hal pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan dan perlindungan serta kesejahteraan sosial, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Dalam upaya mengetahui status perkembangan anak usia dini, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan – melalui Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 – telah mengumpulkan data tentang “Proporsi anak usia 36-59 bulan yang berkembang dengan baik dalam bidang kesehatan, pembelajaran, dan psikososial”, atau dikenal dengan Indeks Perkembangan Anak Usia Dini atau ECDI (Early Childhood Development Index). Indikator ini merupakan Indikator SDG 4.2.1, yang diadopsi dari modul global ECDI yang dikumpulkan di banyak negara melalui survei Multiple Indicator Cluster Survey atau MICS.

Pada tahun 2020, atas dukungan Tanoto Foundation, Badan Pusat Statistik (BPS) bekerja sama dengan UNICEF melakukan analisis data ECDI dengan memanfaatkan data Riskesdas 2018 yang terintegrasi dengan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2018. Hasil analisis disajikan oleh BPS dalam acara Launching Analisis Perkembangan Anak Usia Dini Indonesia 2018 dan Instrumen ECDI2030, pada  20 Oktober 2020.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, “BPS selalu berkomitmen untuk mendukung agenda nasional pembangunan berkelanjutan melalui pendataan dan analisis capaian pembangunan yang diukur dengan berbagai indikator SDG. Dengan analisis dan laporan ECDI 2018 ini, kita semua dapat merefleksikan sejauh mana kemajuan pembangunan manusia Indonesia, khususnya terkait dengan penyiapan generasi muda. ”

Analisis data ECDI 2018 menunjukkan bahwa sekitar 88,3 persen anak usia 36-59 bulan di Indonesia memenuhi tingkat perkembangan yang diharapkan untuk usia mereka, angka yang sebanding dengan negara-negara lain di Asia Tenggara. Namun tentunya pencapaian ini masih menyisakan ruang untuk perbaikan.

Awal tahun ini, UNICEF meluncurkan modul ECDI baru yang dikenal sebagai ECDI2030. Saat ini ECDI 2030 sedang diuji implementasinya di Indonesia oleh BPS bekerja sama dengan UNICEF dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan didukung oleh Tanoto Foundation.

“Ini merupakan implementasi dari komitmen BPS untuk mengumpulkan data yang berkualitas sesuai standar global, sehingga data capaian pembangunan berkelanjutan dapat dibandingkan dengan negara lain sesuai dengan semangat SDGs,” kata Suhariyanto.

Jika modul ECDI2030 dapat dilaksanakan pada tahun 2021, maka Indonesia akan menjadi negara pertama yang menggunakannya dalam survei nasional. “UNICEF sangat bangga dengan komitmen BPS dan mengapresiasi dukungan Tanoto Foundation dalam proses adaptasi ECDI2030. Semoga instrumen ini bisa diimplementasikan dalam survei nasional mulai tahun depan, sehingga perencanaan pembangunan di sektor anak usia dini dapat terlaksana berdasarkan data pencapaian perkembangan anak usia dini yang sesuai dengan indikator SDG, ”ujar Debora Comini, Perwakilan UNICEF untuk Indonesia.

“Tanoto Foundation, organisasi filantropi keluarga independen yang didirikan oleh Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto pada tahun 1981, sangat peduli terhadap perkembangan anak usia dini dalam kerangka SDGs. Dengan adanya laporan analisa ECDI 2018 dan tersedianya instrument ECDI2030, kami percaya pembangunan generasi bangsa Indonesia akan lebih terukur dan terarah”. – Eddy Henry, Head of ECED Program Tanoto Foundation-

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments