Dari Lulusan SMK Otomotif Hingga Menjadi Guru Sekolah Dasar
Perkenalkan saya Abdul Rahmat, guru SDN 011 Balikpapan Tengah, Kalimantan Timur. Awalnya tidak terlintas dalam benak saya untuk menjadi guru, karena saya lulusan SMK otomotif. Saya melamar bekerja di SDN 011 sebagai karyawan Tata Usaha, tak lama saya menjadi pembina Pramuka.
Kepala sekolah SDN 011 sangat mendukung pekerjaan saya sebagai karyawan TU sekaligus Pembina Pramuka sehingga beliau mendaftarkan saya untuk kuliah di Universitas Terbuka, jurusan Pendidikan Guru. Bukan hal mudah membagi waktu antara kerja sebagai karyawan TU, Pembina Pramuka sekaligus mahasiswa, namun akhirnya saya lulus Pendidikan Guru.
Beralih profesi menjadi guru, saya harus belajar banyak, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. Saya lebih sering mengirim tugas melalui pesan singkat, tidak ada komunikasi intens dengan murid-murid. Hal ini sedikit banyak memengaruhi saya terutama karena tidak ada proses pembelajaran yang menarik. Jangankan tahu mengenai murid saya, proses perkembangan belajar dan penjelasan materi sangat sulit dilakukan secara daring. Hal ini jelas merupakan tantangan tersendiri bagi saya yang baru memulai langkah menjadi guru.
Harapan datang ketika saya mengikuti pelatihan pembuatan video pembelajaran dari Program PINTAR tahun 2021. Program PINTAR membuka wawasan saya mengenai pembelajaran aktif dan interaktif seperti MIKiR. Saya memberanikan diri untuk mencoba membuat video pembelajaran dengan metode yang diajarkan pada saat pelatihan. Mau tidak mau saya harus beradaptasi dengan penggunaan teknologi, yang awalnya telepon genggam hanya untuk mengirim teks, berfoto, kini saya dipaksa untuk memaksimalkan penggunaan telepon genggam untuk menyusun materi ajar. Tidak hanya saya yang bersemangat dengan proses belajar ini, murid-murid saya juga semakin semangat belajar dengan melihat video-video yang saya kirimkan.
Dengan mengikuti berbagai pelatihan, saya juga mendapat banyak kesempatan, salah satunya membantu proses integrasi materi lingkungan ke dalam kurikulum pembelajaran sekolah saya. Hasilnya, sekolah memenangkan penghargaan Adiwiyata Nasional, yaitu program Kementerian Lingkungan Hidup yang mendorong sekolah untuk mengintegrasikan materi lingkungan ke dalam kurikulum pembelajaran. Saya bangga bisa ikut serta mengharumkan nama SDN 011 Balikpapan Tengah. Saya percaya proses tidak akan mengkhianati hasil, asalkan dilakukan dengan tekun.
Percaya pada proses yang harus dilakukan secara berkelanjutan, saya juga meraih penghargaan sebagai Guru Motivator Literasi Nasional. Saya mencanangkan kegiatan membaca 15 menit sebelum kelas berlangsung sebagai upaya menumbuhkan minat literasi pada murid-murid. Bagi saya, literasi adalah wujud nyata pembentukan pelajar berkarakter. Saya berharap literasi dapat menjadi budaya di kehidupan murid-murid saya.
Tinggalkan Balasan