Jumat, 11 Januari 2019

Cegah Stunting dengan ASI Ekslusif

Baru-baru ini, Riset Kesehatan Dasar 2018 yang dirilis  Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI mengumumkan bahwa tingkat stunting di Indonesia mengalami penurunan. Pada 2018, angka stunting di Indonesia adalah 30,8%, turun sekitar 6,4 persen dari lima tahun sebelumnya.

Meski begitu, angka tersebut tetaplah besar tetap besar, karena di atas batas toleransi stunting  untuk satu negara yang ditetapkan  WHO yaitu 20%.

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Anak dengan stunting tidak hanya tidak berkembang secara fisik, tetapi juga otaknya.

Jika tidak ditangani dengan segera, hal ini tentu menjadi ancaman bagi bangsa, karena anak yang lahir di hari ini merupakan aset bangsa di masa depan.

Tanoto Foundation, sebagai organisasi filantropi yang fokus di bidang pendidikan pendidikan, juga peduli dengan isu stunting. Perkembangan anak usia dini, erat kaitannya dengan kemampuan mereka dalam menerima pendidikan berkualitas di tahap usia selanjutnya.

“Target kami adalah berkontribusi terhadap penurunan angka stunting di Indonesia menjadi kurang dari 20% pada tahun 2030,” kata CEO Global Tanoto Foundation Satrijo Tanudjojo secara tertulis dalam acara Pelatihan Duta Pencegahan Stunting di Cianjur, Jawa Barat, akhir tahun 2018.

Salah satu cara untuk mencegah stunting menurut rekomendasi WHO dan UNICEF adalah pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sampai bayi berumur enam bulan. ASI ekslusif artinya bayi tidak mendapat asupan lainnya selain ASI.

https://www.instagram.com/p/BrrJ5OtAc8J/

ASI mengandung gizi lengkap yang mudah dicerna oleh perut bayi yang kecil dan sensitif.  Itulah mengapa, hanya memberikan ASI saja sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi di bawah usia enam bulan.

Masih menurut WHO, risiko stunting ini dapat meningkat jika bayi menerima makanan pendamping ASI, atau melepas ASI eksklusif terlalu dini. Saat bayi mulai dikenalkan dengan makanan sebelum usia enam bulan,akan membuat bayi lebih tertarik dengan makanan tersebut dibandingkan ASI.  Akibatnya, bayi kehilangan nutrisi penting yang terdapat pada ASI sehingga pertumbuhannya jadi terhambat.

Untuk itu,  pemberian ASI eksklusif secara maksimal hingga usia bayi enam bulan menjadi  salah satu cara mencegah stunting yang efektif. Dampak lain dari pemberian ASI Ekslusif adalah tumbuh kembang bayi lebih optimal dan tidak mudah sakit di masa pertumbuhannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

Comments