Ari Prastiwi Srikandi Pesisir Pejuang Pendidikan dari Cilacap
Ari Prastiwi tidak pernah menyangka akan terjun sebagai seorang guru di sebuah daerah yang sangat jauh dari hiruk-pikuk perkotaan. Pada 2008, Ari menerima mandat untuk mengajar di SMP Negeri 2 Kampung Laut, Kabupaten Cilacap. Walaupun berlokasi di Kabupaten Cilacap, namun sekolah ini berada wilayah yang terisolasi dan berada cukup jauh dengan wilayah perkotaan. Diperlukan moda perahu untuk mencapai sekolah yang terletak di antara barat pantai Cilacap dan Pulau Nusakambangan.
Selama berkarier sebagai guru di SMP Negeri 2 Kampung Laut, adalah hal yang biasa untuk menghabiskan waktu satu jam perjalanan pulang pergi ke sekolah. Ia bahkan pernah berangkat dalam kondisi badai dan harus mengajar dengan baju yang basah. Sebagai seorang guru dan juga perempuan, tantangan kian berlapis saat ia harus tetap menempuh medan yang berat untuk mengajar di kala sedang mengandung anak kedua. Walaupun berat dan berisiko tinggi, Ari tetap pantang menyerah untuk terus mengajar siswa-siswinya. Semangat ini selalu ia bawa dimanapun tempatnya mengabdi. Saat ini Ari mengajar sebagai guru IPA di SMP Negeri 2 Jeruklegi dan terus berinovasi menghadapi beragam tantangan yang ada.
Bagi Ari, banyak pelajaran berharga yang ia dapatkan saat berinteraksi dengan siswa-siswinya. Kebahagiaan paling besar ketika siswa-siswi memahami materi dan konsep yang disampaikan. Itulah mengapa, Ari senang sekali memberikan tantangan untuk memotivasi mereka agar lebih bersemangat dalam memahami pelajaran. Tantangan Ari yang paling berkesan saat mengajar di SMP Negeri 2 Jeruklegi adalah ketika siswa diminta untuk membuat tempe dengan bahan selain kedelai. Hasilnya, siswa-siswa berkreatifitas membuat tempe dari kacang tanah, kacang hijau, kacang merah, beton/biji nangka hingga mie instan.
Metode pembelajaran yang Ari gunakan semakin terasah saat ia bergabung menjadi Fasilitator Daerah Tanoto Foundation. Dari sana, ia banyak mendapatkan pelatihan agar proses belajar-mengajar di kelas semakin menyenangkan. Dalam pelatihan tersebut, Ari juga dibimbing untuk mengembangkan metode belajar aktif serta membuat rancangan mengajar yang menyenangkan, seperti melakukan eksperimen sains di kelas.
Walaupun perlu banyak penyesuaian, perjuangan Ari pun akhirnya membuahkan hasil yang manis. Banyak murid yang senang dengan metode mengajarnya dan menganggap Ari tidak hanya sebagai pembimbing saja, namun juga figur guru yang bisa menjadi sahabat.
Tinggalkan Balasan