#FiltrasiAirSederhana,

#PayItForward,

#TSAMedan,

blog

Minggu, 21 Juli 2019

TSA Medan Turun ke Percut untuk Sosialisasi Filtrasi Air Sederhana

Kondisi air Desa Percut belum memenuhi baku mutu air layak konsumsi. Mayoritas masyarakat masih terbiasa menggunakan air tanah sebagai konsumsi harian dan air sungai untuk aktivitas sehari-hari, padahal mutu air tersebut belum layak guna. PH air tanah yang belum sesuai dan kondisi air sungai yang berwarna coklat dan kekuning-kuningan serta disertai sampah ini dapat menyebabkan penurunan kualitas kesehatan masyarakat. Menyadari pentingnya pengetahuan akan penggunaan air bersih bagi masyarakat, maka TSA Medan melaksanakan sosialisasi kebersihan air melalui Filtrasi Air Sederhana. Sosial project yang diketuai oleh Boy Situmorang ini sangat diapresiasi oleh masyarakat setempat karena membantu mereka untuk mengetahui lebih dalam terkait konsumsi air layak dan solusi untuk mewujudkannya.

View this post on Instagram

[TSA Medan Turun ke Percut : Sosialisasi Filtrasi Air Sederhana] . HORAS!!! . Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, merupakan daerah pesisir yang masyarakatnya menggunakan air sungai setempat untuk aktivitas sehari-hari. Sayangnya, kondisi air sungai tersebut berwarna coklat dan kekuning-kuningan dengan disertai sampah pada pinggiran sungai. . Menyadari pentingnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan air bersih, maka TSA Medan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat desa tersebut tentang pentingnya menjaga kebersihan air melalui Filtrasi Air Sederhana. . Sosialisasi ini dilaksanakan pada 2 Februari 2019 yang bertempat di Aula Kantor Kepala Desa Percut Sei Tuan yang dihadiri oleh 50 orang warga setempat. Mereka cukup aktif dalam menjawab dan memberikan pertanyaan. Ditambah lagi Agatha YS dan Agatha CM lihai membawakan acara dengan hidup dan meriah. . Social Project yang diketuai oleh Boy Situmorang ini berlangsung khidmat. Leny selaku pemateri memaparkan tentang betapa pentingnya air bagi seluruh makhluk yang hidup di permukaan bumi. . Pada sesi implementasi Ridho, Rizky dan Leo dengan sigap membawa prototipe berupa ember besar berbentuk tabung kira-kira berukuran 20 liter, ember berukuran setengahnya di atas sebagai wadah pengendapan dan satu stoples penampung air bersih ke depan peserta untuk melakukan demo filtrasi air sederhana. . Ketiga wadah tersebut dihubungkan oleh kran, lalu pemateri menjelaskan bahwa dalam filtrasi tersebut terdapat beberapa material berlapis-lapis. Mulai dari batu kali, saringan kapas, arang, pasir, kerikil kecil. Air kotor diendapkan dahulu dengan sedikit tawas dan setelah melalui tahapan filtrasi, alhasil air kotor berubah menjadi bersih dan bening pada wadah penampungan. . Masyarakat setempat sangat bersyukur dengan adanya sosialisasi ini. Mereka berharap Tanoto Foundation dapat bekerjasama dengan mereka dalam pemenuhan kebutuhan air bersih melalui proyek filtrasi air skala besar. . Twitter : @TSAMedan Instagram : tsamedan Facebook : Tanoto Scholars Association Medan Line : @pzz6260a . Thankyou @tanotoeducation ! #tanotoscholars #menjadiTELADAN #tsamedan #beasiswa #scholarship

A post shared by H O R A S !!! (@tsamedan) on

 

Masyarakat Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang didatangi oleh Teladan Medan pada Minggu 2 Februari 2019. Sosialisasi ini diadakan di Aula Kantor Kepala Desa Percut dan dihadiri 50 orang warga setempat sebagai peserta sosialisasi. Sosialisasi ini berlangsung seru dan mengundang antusiasme dari para peserta yang hadir. Berbagai pertanyaan muncul terkait dengan filtrasi air sederhana dan pemaparan akan pentingnya air bagi makhluk yang hidup di Bumi. Sosialisasi ini tampak semakin semarak karena dua teladan Agatha YS dan Agatha CS membawakan acara dengan sangat riang dan meriah. Kemampuan mereka sebagai pewara mencairkan suasana sehingga tidak kaku dan meninggalkan kesan “terlalu formal” seperti pada sosialisasi pada umumnya. Masyarakat dan para teladan tampak mencair dalam suasana kegiatan sosialisasi tersebut.

Pada sesi implementasi, para teladan membawa prototipe yang sudah disiapkan untuk menunjukkan filtrasi air sederhana ini. Ember berukuran 20 liter, ember berukuran 10 liter, dan satu toples disiapkan untuk melakukan demo ini. Ketiga wadah tersebut dihubungkan dengan kran air sebagai penghubungnya. Ada beberapa partikel filter yang diletakkan diantaranya batu kali, saringan kapas, arang, pasir, dan batu kerikil kecil. Langkah kerja pertama yang dilakukan adalah dengan mengendapkan air dengan sedikit tawas. Kemudian, air yang sudah diendapkan dialirkan untuk melalui tahap filtrasi. Hasil akhir, air kotor berubah menjadi bersih dan dan bening yang mengalir ke wadah penampungan. Demo filtrasi ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Percut untuk lebih memberikan perhatian terhadap kualitas air yang dikonsumsi. Selain itu, masyarakat diharapkan juga tergerak untuk melakukan filtrasi sederhana ini di rumah tangganya masing-masing.

TSA Medan turun ke Percut untuk sosialisasi filtrasi air sederhana sebagai bentuk #payitforward para teladan untuk masyarakat sekitar. Tanoto Foundation secara aktif mendorong para penerima beasiswanya untuk memberikan kembali ke masyarakat melalui kegiatan sosial. Para teladan didukung untuk mengembangkan dan menyalurkan pengetahuan, bakat, dan kemampuannya untuk masyarakat. Secara keseluruhan masyarakat setempat sangat bersyukur dengan adanya sosialisasi seperti ini. Mereka berharap kedepannya akan ada kerjasama untuk pemenuhan kebutuhan air bersih melalui proyek filtrasi dalam skala yang lebih besar. 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

AUTHOR

GraciaChandra