#PelitaPendidikan,

#PelitaPustaka,

#TanotoEducation,

#TanotoFoundation,

blog

Selasa, 17 Oktober 2017

Membaca Bersama dengan Buku Besar Untuk Kelas Rendah

Dunia anak-anak adalah dunia yang penuh dengan imajinasi. Imajinasi yang mereka bangun sanggup menciptakan kekaguman, sehingga hal-hal baru akan selalu memantik rasa ingin tahunya. Imajinasi merupakan sarana untuk mengasah kreatifitas dan berpikir kritis mereka. Salah satu usaha untuk menstimulus imajinasi anak-anak adalah kegiatan membaca. Namun, sering kali kegiatan membaca dilaksanakan dengan cara yang membosankan sehingga anak-anak jenuh, juga tidak jarang kegiatan membaca yang dibarengi dengan keharusan memahami isi bacaan malah menjadi beban bagi anak-anak, pada akhirnya anak enggan membaca.

 

https://www.facebook.com/atmi.sutiarsih/posts/1678045338885891

 

Kegiatan membaca harus digalakkan mulai dari kelas rendah, sekalipun kemampuan membaca mereka belum maksimal. Meskipun demikian, mengingat kegiatan membaca sangat penting, karena dapat menstimulus imajinasi anak, maka patutlah anak-anak kelas rendah harus terus dimotivasi untuk gemar membaca. Maka dari itu, melalui Program Pelita Pustaka, Tanoto Foundation menyediakan metode membaca dengan teknik yang seru dan menyenangkan tanpa mengabaikan pemahaman isi bacaan. Sehingga kegiatan membaca tidak lagi membebani anak-anak, melainkan sebaliknya semakin meningkatkan rasa penasaran dan antusiasme mereka terhadap buku.

 

https://www.facebook.com/rihma.mulyenijambi/posts/1127429650720523

 

Membaca bersama dengan buku besar (Big Book) merupakan salah satu metode membaca yang diusung oleh Program Pelita Pendidikan yang diterapkan terhadap kelas rendah, yaitu; kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 Sekolah Dasar. Metode ini dapat dilaksanakan di tempat yang dirasa nyaman bagi anak-anak, jadi tidak menutup kemungkinan kegiatan membaca bersama dengan buku besar dilakukan di ruang terbuka atau di pekarangan sekolah. Hal ini akan semakin menambah semangat anak dalam kegiatan membaca dengan buku besar.

Guru akan membawa buku besar dan membacakan cerita yang ada pada buku bacaan tersebut. Anak-anak diminta untuk menirukan sehingga anak tidak pasif dalam mendengarakan guru. Setelah itu, anak-anak akan diberikan pertanyaan berdasarkan isi bacaan tersebut, pertanyaan ini adalah tolok ukur untuk mengetahui tingkat pemahaman anak terhadap isi bacaan. Namun, proses tanya jawab tidak dilontarkan begitu saja secara monoton. Pelita Pustaka menggunakan Metode Pijak Huruf dan Permainan Diagram Wartawan.

 

https://www.facebook.com/nurmala.saritadewi/posts/1485413298197504

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=857515781091592&set=a.190588071117703.1073741825.100004995338093&type=3&theater

https://www.facebook.com/nurmala.saritadewi/posts/1571279469610886

 

Setelah kegitan membaca selesai dilakukan, selanjutnya, Guru akan memberikan pertanyaan berkaitan dengan buku bacaan tersebut. Misalnya, cerita yang dibacakan adalah Rambut Panjang Alika, Guru bertanya “Siapakah yang memiliki rabut panjang?”, jawabannya adalah Alika. Sebelumnya, anak-anak dibagi ke dalam beberapa kelompok, lalu, anak-anak dalam kelompok tersebut menjawab pertanyaan dengan mempraktekkan Metode Pijak Huruf, yaitu dengan memijak rangkaian huruf membentuk kata “Alika”.

 

Diagram Wartawan

 

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10206225672584777&set=a.1421275895935.205067.1353837685&type=3&theater

https://www.facebook.com/sulaiman.catlen/posts/10210311338323952

 

Diagram wartawan ini dilaksankan dengan menggunakan rolet atau dadu. Rolet dan dadu berisi pertanyaan 5W + 1H yaitu; apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana. Sejenak setelah kegiatan membaca usai, maka Rolet digulirkan atau dadu dilemparkan. Perhatikan, kata apakah yang muncul? Kata yang muncul akan digunakan sebagai bahan pertanyaan. Misalnya “siapa?” maka pertanyaannya dapat berupa “Siapakah yang memiliki rabut panjang?”. Rolet atau dadu dapat dikuasi oleh anak yang dapat menjawab pertanyaan secara bergantian.

“Kegiatan ini merangsang rasa penasaran anak dan meningkatkan rasa ingin tahunya, sehingga anak-anak antusias dan riang ketika melakukan kegiatan membaca” tutur Kartika Isnaini, Falsok Pelita Pendidikan, Provinsi Jambi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

For security, use of Google's reCAPTCHA service is required which is subject to the Google Privacy Policy and Terms of Use.

AUTHOR

Digital Team