Jelantah Heroes

Kesediaan energi berbahan fosil semakin menipis. Hal tersebut mendorong sebagian masyarakat Indonesia untuk terus mencari sumber yang dapat diperbaharui untuk memenuhi kebutuhan energi, salah satunya yaitu biodiesel. Biodiesel adalah bahan bakar diesel yang berasal dari minyak nabati.
Salah satu sumber di sekitar kita yang dapat dijadikan biodiesel yaitu minyak goreng bekas (minyak jelantah). Minyak goreng bekas adalah salah satu jenis limbah. Selama ini apabila kita habis menggoreng, kita langsung membuang minyak jelantah ke lingkungan. Tanpa kita sadari, hal tersebut dapat mencemari lingkungan, menurunkan kadar oksigen di perairan yang dapat menyebabkan ikan-ikan mati, dan juga dapat menyebabkan drainase buntu yang berujung pada banjir. Perlu kita sadari hal tersebut telah menjadi kebiasaan dan juga karena kurangnya edukasi mengenai bahaya minyak jelantah yang dibuang ke lingkungan.
Atas kesadaran tersebut, Magdalena Maristia penerima beasiswa Tanoto Foundation dari Universitas Mulawarman, Samarinda yang juga tergabung dalam Young Leaders for Indonesia (YLI) Foundation by McKinsey & Company terdorong untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Melalui kesempatan belajar yang diberikan oleh YLI Foundation, Tia belajar untuk menjadi seorang pemimpin dan bagaimana unutk memulai suatu project sehingga Tia dapat memulai sebuah kegiatan sosial di Samarinda yang bernama Jelantah4Change (@Jelantah4Change).
Tia melakukan kegiatan aksi sosial ini dengan berbagi edukasi kepada masyarakat di Jalan Pasundan, dan Bengkuring Raya mengenai “Penggunaan Minyak Goreng yang Baik dan Benar”. Selain itu Tia juga memberikan edukasi bahwa minyak jelantah tersebut dapat dijadikan sumber energi terbarukan yang dapat dijadikan bahan bakar yaitu biodiesel.
Kegiatan sosial ini telah dimulai sekitar satu tahun yang lalu di Balikpapan yang dirintis oleh Bapak Johannes Anton Witono. Siklus dalam kegiatan sosial ini yaitu pemberian edukasi kepada masyrakat sekitar, kemudian masyarakat mengumpulkan jelantah, kemudian jelantah tersebut dijual kepada perusahaan yang mengolah jelantah menjadi biodiesel, dan dana hasil penjualan tersebut digunakan untuk menolong orang lain, salah satunya yaitu memberikan sumbangan buku kepada Lapak Baca Penadan Buku, Balikpapan.
Kegiatan ini mempunyai slogan “Empowering Others by Your Waste Cooking Oil to Save Our Environment”. Tia sadar akan motto hidup Bapak Sukanto Tanoto yaitu ketika kita sudah menerima kita harus bisa memberi juga kepada yang lain #PayItForward, oleh karena itu hal tersebut dijadikan motivasi untuk melakukan kegiatan ini . Mari kita sama-sama mengubah kebiasaan membuang limbah jelantah untuk menolong sesama dengan mengubahnya menjadi sumber energi terbarukan yaitu biodiesel.
Tinggalkan Balasan