Penelitian: PAUD Merupakan Kunci Peningkatan Kualitas Pendidikan Indonesia
Kami percaya pada kekuatan transformatif pendidikan dalam meningkatkan taraf hidup manusia. Pendidikan adalah kunci pembangunan sumber daya manusia. Akan tetapi, ada satu pertanyaan yang terus muncul: Bagaimana kita bisa memastikan bahwa setiap anak benar-benar belajar ketika mereka mengikuti proses pembelajaran?
Ini adalah salah satu pertanyaan yang mendasari laporan Menembus Batas Potensi Belajar Anak yang baru diluncurkan oleh Filantropi Indonesia berkolaborasi dengan Tanoto Foundation.
Pertanyaan ini menjadi relevan untuk Indonesia karena kemampuan kebanyakan siswa di Indonesia masih rendah. Hasil PISA tes yang dirilis oleh OECD menunjukkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam membaca, matematika, dan sains berada di bawah rata-rata OECD. Sejak pertama kali Indonesia mengikuti PISA pada tahun 2001, kemajuannya masih belum signifikan.
Intervensi sedini mungkin dalam pembangunan sumber daya manusia merupakan pendekatan yang lebih baik. Berbagai penelitian dan studi telah menunjukkan bahwa sektor pendidikan dan perkembangan anak usia dini, yang dikenal sebagai Early Childhood Education and Development (ECED), memiliki pengaruh signifikan terhadap perkembangan anak di tahapan-tahapan selanjutnya dalam kehidupan: dari pendidikan dasar, kesehatan, hingga perilaku dan pendapatan setelah dewasa. Laporan Baseline Monitoring Tanoto Foundation di tahun 2018 menemukan bahwa siswa yang menghadiri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dapat membaca lebih cepat dan memiliki pemahaman yang lebih baik. Sektor pendidikan usia dini ini merupakan bagian penting menuju pendidikan nasional yang berkualitas.
Sayangnya, meski Pemerintah Indonesia telah melakukan investasi yang sangat besar dalam sektor pendidikan, sektor pendidikan anak usia dini belum mendapatkan perhatian dan pendanaan yang setara. Tingkat pendaftaran di tingkat PAUD sebanyak 38.1% menurut SUSENAS tahun 2018 juga jauh lebih rendah ketimbang sekolah dasar atau sekolah menengah atas – yang memang sudah diwajibkan di Indonesia. Akses terhadap PAUD tidak merata dan menunjukkan kesenjangan yang sudah ada di Indonesia, baik dari segi ekonomi maupun antara daerah pedesaan dan perkotaan.
Intervensi dalam pendidikan dan perkembangan anak usia dini tidak hanya terbatas pada pendidikan saja, tapi juga melingkupi aspek lain dalam pengasuhan, mulai dari pola asuh orang tua sampai kesehatan dan nutrisi. Sejak tahun 2018, TF telah mulai berinvestasi pada intervensi tumbuh kembang dan pendidikan anak usia dini melalui 3 pilar yang berfokus pada penurunan angka stunting, program pengasuhan anak, dan pengembangan kapasitas guru PAUD.
Stunting, yang memiliki dampak jangka panjang pada perkembangan otak dan fisik anak, masih banyak terjadi di Indonesia meskipun sudah ada banyak kemajuan dalam dua dekade terakhir. Tingkat stunting di antara anak balita di tahun 2000 adalah 42%, dan telah turun jauh ke 27% di tahun 2019. Akan tetapi, pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ditakutkan menghambat usaha pencegahan stunting karena menyebabkan angka kemiskinan meningkat dan banyak anak kehilangan orang tua mereka. Tentu saja halini menimbulkan tantangan baru untuk Indonesia dalam mencapai target menurunkan stunting rate ke 14% pada tahun 2024.
Dengan begitu berinvestasi pada anak dan terutama orang tua, merupakan merupakan tugas penting bagi kita semua, sehingga seorang anak dapat berkembang optimal untuk tumbuh menjadi individu yang sehat dan berfungsi sepenuhnya hingga mampu merealisasikan potensi dirinya. Salah satu temuan utama di laporan Menembus Batas Potensi Belajar Anak adalah pentingnya pola pengasuhan, yang ditandai oleh “adanya lingkungan stabil yang dapat meningkatkan kesehatan dan gizi anak, melindungi anak dari ancaman, dan memberi mereka kesempatan untuk belajar sejak dini, melalui interaksi dan hubungan yang penuh kasih sayang”.
Laporan ini berusaha untuk memberikan pemahaman mendalam atas dampak intervensi dalam pendidikan dan perkembangan anak usia dini terhadap hasil pembelajaran di tingkat pendidikan lebih lanjut. Lebih tepatnya, studi ini menjelaskan pentingnya pendidikan dan perkembangan anak usia dini dalam mempersiapkan anak agar sigap dan mampu mencerna pelajaran dengan baik. Menggabungkan tinjauan literatur dan wawancara dengan personel Tanoto Foundation yang bekerja di lapangan, laporan ini mengingatkan sekaligus mengajak pembaca untuk meningkatkan investasi dan kolaborasi antarsektor perihal pendidikan dan perkembangan anak usia dini.
Sesuai dengan judulnya, tujuan utama laporan ini adalah untuk mengoptimalkan potensi belajar anak, mulai dari tahapan awal perkembangan yaitu usia 0 sampai 6 tahun. Kami berharap bahwa laporan ini dapat menjadi pemicu bagi para pembuat kebijakan dan mitra pembangunan dalam berdiskusi dan berinvestasi pada intervensi pendidikan dan pengembangan anak usia dini, sekaligus memperkuat kolaborasi dan kemitraan yang dapat melipatgandakan dampak dan manfaat yang bisa diterima anak Indonesia, sekarang dan di masa depan.
Baca laporan Menembus Batas Potensi Belajar Anak di sini.
Tinggalkan Balasan