Pendidikan Berkualitas untuk Mempercepat Kesetaraan Peluang
Saat ini, akses pendidikan dasar di Indonesia sudah cukup baik. Data Badan Pusat Statistik (2018) menunjukkan angka partisipasi murni (APM) sekolah dasar (SD) di Indonesia mencapai 97,18 persen, artinya anak usia SD yang bersekolah jumlahnya mendekati 100 persen.
Sayang, tingginya APM tersebut belum diimbangi dengan kualitas peserta didik. Menurut Programme for International Student Assessment (PISA) , lebih dari separuh pelajar Indonesia gagal memenuhi standar minimum dalam tes membaca, matematika, dan sains secara internasional. Ini membuat Indonesia tertinggal dari negara-negara tetangga.
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan prioritas dan tanggung jawab semua pihak. Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen yang fokus di bidang pendidikan, berkomitmen mendukung upaya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan pemikiran pendiri Tanoto Foundation, Bapak Sukanto Tanoto dan Ibu Tinah Bingei Tanoto. Beliau percaya bahwa pendidikan yang berkualitas akan mempercepat munculnya kesetaraan peluang.
Tanoto Foundation terus mendorong pengembangan potensi individu dan memperbaiki taraf hidup melalui pendidikan berkualitas, mulai dari usia dini sampai usia produktif. Berikut dukungan Tanoto Foundation yang menyentuh seluruh silus hidup pembelajaran:
Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan anak usia dini berperan penting dalam siklus pembelajaran karena di masa ini anak disiapkan menerima pendidikan lebih lanjut. Kesiapan anak usia dini menentukan keberhasilan pendidikan di tahap selanjutnya.
Sayangnya, kondisi anak Indonesia masih terhambat stunting. Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, angka stunting masih cukup tinggi, yaitu sekitar 30,8 persen. Stunting adalah kondisi pertumbuhan di bawah standar usia anak yang seharusnya, tidak hyanya fisik tetapi juga otaknya.
Seribu hari pertama kehidupan anak menjadi kunci dalam mencegah stunting. Tanoto Foundation berkomitmen mendukung pemerintah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia menjadi kurang dari 20 persen pada 2030.
Salah satu program yang didukung oleh Tanoto Foundation adalah pelatihan Duta Pencegahan Stunting di Cianjur, Jawa Barat akhir tahun 2018. Juga dukungan terhadap Alive & Thrive dalam melaksanakan kajian formatif tentang perilaku pemberian makan pada bayi, anak, dan ibu serta pengasuhan dan stimulasi anak usia dini di tingkat rumah tangga.
Pendidikan Dasar
Tanoto Foundation mendukung pengembangan pembelajaran aktif dan kreatif di kelas. Murid didorong untuk mengeksplorasi sendiri materi pelajaran dan berdiskusi dengan teman-temannya.
Banyak bukti bahwa pendekatan ini membuat murid lebih aktif dan kreatif. Salah satunya adalah Syahrial, murid SDN 010156 Sei Muka, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara yang pintar mendongeng hanya bermodal tiga panel gambar bernama piramida bercerita yang ia buat sendiri.
Kemampuan murid yang mumpuni tentu tidak terlepas dari kualitas guru. Tanoto Foundation memberikan pelatihan kepada guru dalam program PINTAR (Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran) di Sumatra Utara, Riau, Jambi, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur. Lebih dari 15.000 guru mendapatkan pelatihan peningkatan kompetensi diri dari Tanoto Foundation.
Pendidikan Tinggi
Program untuk pendidikan tinggi juga dijalankan Tanoto Foundation melalui program TELADAN (Transformasi Edukasi untuk Pemimpin Masa Depan). Hingga saat ini, program kepemimpinan Tanoto Foundation sudah memberi dukungan kepada lebih dari 7.500 mahasiswa dan beberapa di antaranya meraih prestasi gemilang.
Salah satunya adalah Benny Wahyudianto, Tanoto Scholar atau penerima program kepemimpinan Tanoto Foundation, dari Universitas Gadjah Mada yang saat ini mendapat beasiswa Program Master Kimia di Osaka University, Jepang.
Benny dan Tanoto Scholars lainnya adalah calon pemimpin masa depan Indonesia yang akan membawa kemajuan bagi bangsa Indonesia.
Artikel ini ditulis dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2019
Tinggalkan Balasan