Jumat, 11 Desember 2015

Pelangi di Bantaran Kali Code, Yogyakarta

Adik-adik tengah asik menggambar dan mewarna.


Ditulis oleh: Intan Ravanza, Tanoto Scholar dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

“Mbak, kamu saja yang mewarnai milikku. ”

“Nanti ya, Dik. Tunggu gambarku selesai.”

Celotehan itu terdengar ketika saya mendampingi adik-adik yang mengikuti Lomba Menggambar dan Mewarnai di Kampung Wisata Jetisharjo, sebuah kampung di bantaran Kali Code, Yogyakarta. Kegiatan ini dilaksanakan pada Minggu, 8 November 2015. Acara kali ini merupakan kegiatan pertama saya setelah bergabung menjadi Tanoto Scholars Association Universitas Gadjah Mada (TSA UGM), sebuah komunitas penerima beasiswa Tanoto Foundation dari UGM.

(Baca: Daftar Beasiswa Non-Ikatan Dinas)

Menggambar dan mewarnai bagi sebagian orang mungkin menjadi kegiatan yang biasa, terutama untuk anak-anak usia sekolah. Namun kesan ini sirna dari bayangan saya. Menggambar bukan hanya sekadar menggoreskan pensil di kertas putih. Mewarnai bukan hanya memadu-padankan pilihan warna yang sesuai. Ternyata ada banyak makna dalam proses menggambar dan mewarnai, seperti manajemen waktu, kreativitas, dan keberanian.

(Baca: Beasiswa Ikatan Dinas)

Saya terkesan dengan antusiasme adik-adik peserta lomba. Kakak beradik Shifa dan Sheril misalnya, mereka membuka mata saya tentang arti sebuah dukungan. Sheril, sang adik, tampak kesulitan dalam mewarnai. Ia merasa tidak percaya diri melihat hasil mewarnai sang kakak yang lebih bagus dan rapi. Sheril pun merengek dan menangis minta dibantu mewarnai oleh kakaknya.

“Sudah kok, Dik. Gambarmu sudah bagus. Lanjutkan saja dengan warna ungu ini,” kata Shifa sambil membantu memilihkan warna untuk adiknya.

Tak hanya membantu, Shifa juga bilang kepada peserta lainnya agar tidak berkomentar negatif terhadap hasil mewarnai Sheril. Apapun hasil mewarnai adiknya harus dikomentari positif agar Sheril merasa percaya diri dan yakin dengan kemampuannya sendiri.

Di akhir acara, semua peserta maju dan tanpa malu tampil di depan umum. Mereka menunjukkan karya masing-masing dan mendapatkan sambutan meriah dari warga Jetisharjo yang hadir.

Selain bisa berbagi dengan adik-adik di Jetisharjo, kegiatan ini juga banyak mendatangkan manfaat bagi saya dan teman-teman TSA UGM yang lain. Kami bisa belajar bekerja sama dalam tim untuk mewujudkan kegiatan ini. Kami juga belajar dari adik-adik tentang bagaimana memberi dukungan dan memotivasi serta menumbuhkan rasa percaya diri orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments