Jumat, 2 Oktober 2015

Menyelami Lebih Dalam Pendidikan di Indonesia

Pelajaran berhitung yang dikemas dalam permainan kreatif dan menyenangkan.


Pendiri Tanoto Foundation, Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto, tidak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan sekolah. Karena hal tersebut, mereka berdua menjadikan misi Tanoto Foundation untuk memastikan bahwa anak-anak lain tidak kehilangan kesempatan untuk belajar.

Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto percaya bahwa dukungan mereka dalam sektor pendidikan dapat mendukung lebih banyak masyarakat Indonesia merealisasikan potensinya. Visi Tanoto Foundation adalah menjadi pusat unggulan dalam menanggulangi kemiskinan melalui tiga pilar program. Salah satu fokus kegiatan Tanoto Foundation adalah dalam bidang pendidikan, yang dapat membantu memutus rantai kemiskinan antargenerasi dan memberdayakan anak-anak. Kedua adalah untuk memberdayakan keluarga secara keseluruhan. Sedangkan yang ketiga adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dalam sektor pendidikan, Tanoto Foundation mempunyai dua kegiatan utama. Pertama adalah kegiatan yang berfokus pada penyediaan beasiswa untuk seluruh tingkat pendidikan, termasuk beasiswa dengan ikatan dinas dan non dinas. Kegiatan kedua berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan Sekolah Dasar dan pusat-pusat Pendidikan Anak Usia Dini. Sampai saat ini, lebih dari 38.000 siswa dan 4.400 guru telah menjadi penerima manfaat dari program Tanoto Foundation.

(Baca: Daftar Beasiswa Non-Ikatan Dinas)

Di Indonesia, sebagian besar anak telah memiliki akses terhadap pendidikan. Namun, mutu pendidikan yang mereka terima masih perlu diperbaiki. Berdasarkan survei dari 50 sekolah yang dilaksanakan di tiga provinsi pada tahun 2009, Tanoto Foundation menyimpulkan bahwa manajemen sekolah umumnya masih harus ditingkatkan dan hal ini berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Setelah merancang konsep mengenai manajemen sekolah yang harus diterapkan, Tanoto Foundation menggunakan indikator-indikator untuk mendalami hal-hal yang terkait.

(Baca: Beasiswa Ikatan Dinas)

Salah satu indikator sederhana yang mereka gunakan adalah apakah kepala sekolah pernah mengadakan pertemuan dengan guru. Jawabannya ternyata tidak pernah. Ini memacu Tanoto Foundation dalam merancang sebuah program pelatihan guru dan kepala sekolah dalam praktik manajemen pendidikan yang baik. Mereka kemudian dipantau untuk melihat apakah mereka menerapkan apa yang telah mereka pelajari.

Artikel ini dipublikasikan dalam “Case Studies Report: “Focus on Indonesia” yang diterbitkan oleh United Nations Development Program (UNDP.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Comments